5 Perbedaan Pemberantokan PKI Madiun dan G30SPKI Jarang Diketahui, Ini Penjelasannya

Beginilah gambaran pemberontakan yang dilakukan PKI pada masanya. -Sumber foto: koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID - Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) terjadi dalam dua periode berbeda yaitu, pada 1948 dan 1965.

Masing-masing dengan konteks, taktik dan dampak yang unik.

Meskipun keduanya melibatkan PKI, terdapat lima perbedaan utama yang membedakan kedua peristiwa tersebut.

Dikutip dari Kompas.com berikut ini lima perbedaan Pemberantokan PKI dan G30SPKI.

* Pertama, motif dan tujuan

BACA JUGA:Sepenggal Kisah Singkat, Pemberontakan PKI di Madiun, Ternyata Ini Pemicunya

Pemberontakan 1948 di Madiun dipicu oleh ketidakpuasan terhadap Perjanjian Renville yang dinilai merugikan Indonesia.

PKI ingin membangun pemerintahan komunis yang lebih kuat dan merespons kekuatan Belanda yang masih berpengaruh.

Sebaliknya, G30S pada 1965 lebih bertujuan untuk menguasai kekuasaan politik di Indonesia dengan menculik dan membunuh enam Jenderal Angkatan Darat, yang dianggap sebagai penghalang utama untuk mencapai tujuan tersebut.

BACA JUGA:Penghianatan PKI Ternyata Miliki Motif, Simak Rencana Dalam Aksi Dilakukannya

* Kedua, taktik yang digunakan Pemberontakan 1948 lebih bersifat konvensional dengan melibatkan serangan bersenjata langsung dan penguasaan wilayah tertentu.

Di sisi lain, G30S menggunakan pendekatan yang lebih terencana dengan melakukan penculikan dan pembunuhan yang terorganisir, sehingga menciptakan ketakutan mendalam di kalangan militer dan masyarakat.

* Ketiga, dukungan massa 

Pada 1948, PKI memiliki dukungan yang cukup besar dari kalangan buruh dan petani di Madiun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan