Banyak Keluhan Warga Soal Gangguan Kamtibmas, Polsek Bakal Rutin Gelar Patroli di Titik Ini

Kapolsek Kota Manna Iptu Erik Fahreza, SH saat menampung keluhan dari masyarakat pada kegiatan Coffee Morning, Jumat 23 Agustus 2024-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-

BENGKULU SELATAN (BS) - Sebagai bentuk untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif, Polsek Kota Manna bakal rutin melakukan patroli di titik-titik rawan.

Hal tersebut disampai Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, S.IK melalui Kapolsek Kota Manna Iptu Erik Fahreza, SH saat menggelar Coffee Morning pada, Jumat 23 Agustus 2024.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolsek juga mengundang Camat, Kades, Lurah dan RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama se-Kecamatan Kota Manna dan Kecamatan Pasar Manna.

"Ya, tadi (Jumat pagi, red) kit udang Camat, Kades, Lurah, Ketua RT, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam rangka menciptakan Kamtibmas tetap kondusif," ungkap Kapolsek.

Erik menjelaskan, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ke depannya Polsek Kota Manna dapat selalu bersinergi dengan semua pihak dalam meminimalisir tindak pidana kejahatan.

Apalagi, dalam kegiatan tersebut, Kapolsek juga menerima beberapa masukan dan keluhan dari masyarakat terhadap beberapa peristiwa tindak pidana yang kerap terjadi di wilayah hukumnya.

Masyarakat berharap, agar ke depannya pihak kepolisian dan pemerintah selalu rutin melakukan patroli saat malam hari. Terutama di titik-titik rawan yang sering terjadi Hal-hal negatif.

BACA JUGA:Kantongi B1KWK, Elva-Rizal dan Rifa’i-Yevri Resmi Maju Pilkada Bengkulu Selatan, Ini Calon Lainnya

BACA JUGA:Jalan Lintas Manna - Bengkulu Putus, Ini Lokasi Jalan Alternatif Bisa Dilewati

Termasuk, wilayah Tebat Gelumpai di Desa Batu Kuning Kecamatan Pasar Manna yang baru-baru ini viral, pasca adanya sekelompok anak muda yang ketahuan sedang pesta seks.

Yang mana, dalam kasus ini ada seorang wanita muda yang siap melayani anak muda untuk berhubungan intim dengan tarif Rp 5 ribu per orang.

"Tadi kita juga mendengar beberapa keluhan dari masyarakat. Seperti, yang terbaru kejadian di Tebat Gelumpai yang sempat viral itu (pesta seks Rp 5 ribu, red)," jelas Erik.

Bukan hanya itu, ada pula keluhan di kawasan Pasar Bawah. Sebab, walaupun masyarakat sudah membuat pernyataan tidak setuju dengan adanya warung remang-remang (Warem).

Namun, ternyata hingga saat ini tetap saja warem buka sampai malam hari. Sehingga hal ini sangat meresahkan warga sekitar dan diharapkan juga dapat ditertibkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan