PERHATIKAN! Inilah Sahabat yang Salah Paham Hadits

Rabu 13 Dec 2023 - 20:02 WIB
Reporter : Hery Kurniawan
Editor : Daspan Haryadi

RADAR KAUR - Melansir laman surau.co, RaBu (13/12). Terkisah nama salah satu sahabat Rasulullah SAW bernama Syuraih bin Hani’ bin Yazid bin Nahik, Al Haritsiy Al Mudzhajiy. Syuraih bin Hani biasa dipanggil dengan sebutan Abu al Miqdam.

Abu al Miqdam tinggal di Kufah dan wafat pada 78 Hijriyah. Abu al Miqdam termasuk golongan tabi’in kalangan tua dan masih bertemu Aisyah, istri Rasulullah SAW semasa hidupnya.

Syuraih salah seorang sahabat yang sering berinteraksi dengan istri Rasulullah SAW, yakni Aisyah terkait beberapa hadits yang membuatnya penasaran. Salah satunya adalah hadits tentang bersiwak.

Di antara keutamaan sunnah bersiwak adalah menjadikan mulut menjadi wangi. Bahkan Rasulullah SAW menjelaskan orang yang bersiwak akan mendapatkan ridha Allah SWT.

Karena banyaknya keutamaan bersiwak, Rasulullah SAW pun menganjurkan para sahabat dan umatnya untuk bersiwak. Bahkan saking pentingnya bersiwak sampai dalam redaksi hadits lainnya, Rasulullah SAW mengatakan “Seandainya aku tidak khawatir memberatkan umatku, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali sholat,”.

Bersiwak bahkan termasuk sebuah amalan yang disunnahan, yakni bersiwak ketika masuk rumah. Sebagaimana dalam suatu waktu, sahabat Syuraih bin Hani bin Yazid bin Nahik atau sering dipanggil Abu Al Miqdam pernah bertanya kepada istri Rasulullah SAW, Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq.

Syuraihah menanyakan tentang amalan apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah SAW ketika masuk ke dalam rumah. Aisyah pun menjawab pertanyaan Syuraihah itu, bahwa yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika masuk rumah adalah bersiwak. 

Sebuah hadits lainnya yang membuat Syuraihah bertanya-tanya karena ingin mengetahui kebenaran dari hadits tersebut adalah hadits tentang ‘takut mati’.

Suatu ketika, Aisyah (istri Rasulullah SAW) pernah salah paham terhadap sabda Rasulullah SAW tentang ‘takut mati’, tetapi kemudian dikoreksi oleh beliau.

”Siapa yang suka/ingin bertemu dengan Allah SWT, maka Allah SWT pun ingin bertemu dengannya dan siapa yang benci atau tidak suka bertemu dengan Allah SWT, maka Allah SWT pun benci bertemu dengannya.”

Kemudian Aisyah r.a. berkata, “Sesungguhnya kami takut mati bertemu Allah SWT.”

Lalu Rasulullah SAW pun menjawab, “Maksudnya bukan begitu! Sesungguhnya seorang mukmin apabila dijemput kematian akan diberi kabar gembira bahwa ia mendapat ridha dan kemuliaanNya, maka tidak ada yang paling ia sukai kecuali kabar gembira itu. Itulah yang dimaksud siapa yang suka berjumpa dengan Allah SWT, maka Allah SWT pun suka berjumpa dengannya.

Adapun orang kafir ketika dijemput kematian akan diberi kabar mengerikan, yaitu murka dan adzab-Nya, maka tidak ada yang paling ia takuti kecuali kabar buruk itu. Itulah yang dimaksud siapa yang tidak suka bertemu dengan Allah, Dia pun tidak suka bertemu dengannya.”

Namun, bukan hanya Aisyah yang salah paham tentang hadits tersebut, seorang sahabat yakni Syuraih bin Hani ketika mendengar hadits tersebut pun salah menafsirkannya.

Dirinya justru merasa takut mati untuk menghadap Allah SWT. Kesalahpahaman Syuraih terhadap sabda Rasulullah SAW tentang ‘takut mati’ itu pun dikoreksi oleh Aisyah.

Tags :
Kategori :

Terkait