Masyarakat Baduy Dalam masih menggunakan sistem perjodohan. Orang tua laki-laki di Baduy Dalam bebas memilih perempuan di Baduy Dalam yang mereka inginkan ketika anak tersebut sudah mencapai usia yang siap untuk menikah atau pasangan tersebut diberikan langsung oleh sang Pu’un (kepala adat). Mereka yang dijodohkan harus menerima keputusan tersebut.
BACA JUGA:10 Daerah Miliki Gaji PPPK Guru Lebih Besar dari Gaji PNS, Tembus Rp 8 Juta/Bulan
4. Larangan Memelihara dan Memakan Kambing
Masyarakat Baduy Dalam memakan nasi sebagai makanan utama mereka, seperti yang dilakukan oleh masyarakat di luar Baduy. Lauknya bisa ikan, tempe, ayam, dan lain-lain.
Namun, dilarang bagi orang Baduy Dalam untuk memelihara dan memakan kambing, karena kotoran kambing dapat mencemari tanah dan memakan kambing dapat menyebabkan kolesterol.
5. Rumah Tanpa Semen dan Paku
Rumah adat suku Baduy yang disebut dengan Sulah Nyanda terbuat dari kayu, bambu, rotan dan daun sagu. Masyarakat di sana tidak boleh menggunakan paku.
Untuk memperkuat bangunan, mereka menggunakan pasak dari kayu dan simpul dari tali yang dibuat dari akar atau kulit pohon. Walaupun begitu, rumah adat Baduy sangat kuat dan kaya akan seni arsitektur.