Pahlawan Nasional Susel, Inilah Gelar yang Disebutkan Untuknya

Rabu 14 Aug 2024 - 13:12 WIB
Reporter : Bahman Hadi
Editor : Dedi Julizar

KORANRADARKAUR.ID – Pahlawan Nasional yang berjasa dan berjuang merebut kemerdekaan ada beberapa pahlawan dari Sulawesi Selatan (Susel). Bahkan ada pahlawan dengan sebutan ayam jantan.

Pahlawan Nasional Sulsel sebutan ayam jantan adalah Opu Daeng Risadju. Pahlawan perempuan ini begitu berjasa pada Negara Indonesia. 

Karena atas keberanian dan kecerdasannya melakukan perlawanan pada penjajah dengan membangkitkan semangat perjuangan.

Pahlawan Sulsel ini pada masa kecilnya bernama Famajjah. Sementara nama Opu Daeng Risadju sebuah gelar kebangsawanan diberikan oleh kerajaan Luwu. Gelar tersebut karena beliau memiliki darah kerajaan.

Pahlawan yang sudah berjasa begitu semangat membangkitkan para pemuda dan memobilisasi untuk melawan tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA) sebelum kemerdekaan.

Dikutip dari laman nasional.okezone.com, diceritakan dalam sejarah, beliau merupakan pejuang yang begitu ditakuti, maka NICA melakukan sayembara untuk menangkapnya. Bahkan bila bisa menangkap hidup atau mati, maka akan mendapat imbalan yang menjanjikan. 

Setelah melakukan sayembara, tidak ada satupun rakyat berniat menangkapnya. Namun akhirnya beliau tertangkap oleh penjajah di Lantoro.

BACA JUGA:Update Jadwal Lengkap Seleksi CPNS di Bengkulu Selatan, Seleksi PPPK Kapan? Ini Kata Ketua DPRD

BACA JUGA:Ribuan Pelanggan PLN Manna Nunggak, Tunggakan Capai Rp 368 Juta, Meteran Langsung Diputus

Pahlawan Nasional ini dipenjara selama satu tahun di penjara Bone dan lalu dipindahkan ke Sengkan lalu ke Bojo. Sempat mendapat siksaan dan akhirnya belia wafat pada usia 84 tahun. 

Selain itu, ada pahlawan Ranggong Daeng Romo. Pahlawan yang berani melawan penjajah juga dari Sulsel. Dirinya merupakan pemimpin organisasi Angkatan Muda Bajeng kala itu.

Setelah itu, diangkat menjadi komandan barsisan gerakan muda Bajeng fokus kegiatan militer. Peperangan melawan Belanda dirinya tidak kenal lelah berjuang menumpas penjajah dari tanah pertiwi.

Beliau gugur melawan tentara Belanda saat berjuang dan melakukan pertempuran tahun 1947 silam. 

Kemudian, ada Sultan Hasanuddin. Pahlawan pemberani dan cerdas tidak kenal menyerah ketika melawan penjajah.  

Sejak kecil dirinya sudah diajarkan strategi peperangan dan ilmu diplomasi. Bahkan dirinya mendapat tugas penting sebagai delegasi mengirim pesan pada kerajaan.

Kategori :