Kendati demikian, hingga saat ini secara ilmiah belum ada jejak ataupun sejak kapan batu besar yang berdiri kokoh dan sangat indah di laut Wayhawang ini.
Bukan hanya itu, kebenaran legenda Batu Jung yang dikaitkan dengan legenda Si Pahit Lidah juga belum bisa dibenarkan secara ilmiah.
Sebab, sejauh ini belum ada kisah sebenarnya yang bisa dibuktikan dengan kasat mata. Sebab, kisah itu baru sebatas cerita rakyat belaka.
BACA JUGA:Sudah Lama Sakit, 2 Warga Tidak Tersentuh Pelayanan Kesehatan, Bupati: Ganti Kapusnya
Sebab, selain berhubungan erat dengan kisah Si Pahit Lidah, kisah Batu Jung ini juga dikaitkan masyarakat dengan cerita Malin Kundang.
Pada kisah pertama ini, konon Kapal Malin Kundang berencana ingin mendarat di Pantai Air Manis yang ada di Padang Sumatera Barat.
Namun, pada saat itu kapal yang ditumpanginya dihantam badai sehingga terdampar di Pantai Wayhawang Kabupaten Kaur.
Namun, sama dengan cerita yang pertama, kisah Malin Kundang dikaitkan dengan Batu Jung itu masih sebatas cerita rakyat yang belum bisa dipertanggungjawabkan.
Yang jelas, keberadaan Batu Jung di Pantai Wayhawang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke wisata tersebut.
BACA JUGA:Baru 2 Balon Pilkada Bengkulu Selatan Buat SKCK, Ini Namanya
Bahkan, Pantai Way Hawang menjadi salah satu wisata terbaik yang ada di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Banyak wisatawan dari berbagai daerah yang jauh-jauh datang ke Kabupaten Kaur hanya untuk melihat dan menikmati langsung keindahan Pantai Way Hawang.
Oleh karena itu, jika kamu mengunjungi Kabupaten Kaur, belum lengkap rasanya jika belum mendatangi wisata Batu Jung di Pantai Way Hawang.
Apalagi, wisata yang satu ini lokasinya berada di pinggir Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera yang merupakan jalur lintas Bengkulu - Lampung.
Pantai Way Hawang lokasinya juga tidak terlalu jauh dari pusat Ibu Kota Bintuhan Kabupaten Kaur. Cukup berjalan sekitar 20 menit kamu langsung tiba di lokasi.