BACA JUGA:Penyampaian Usulan Bantuan Bedah RTLH Semakin Mudah, Simak Begini Caranya
Perlawanan dan keberanian suku-suku ini tidak hanya membantu mereka mempertahankan identitas dan budaya mereka, tetapi juga menambah kekayaan warisan budaya Indonesia yang masih dihargai hingga hari ini.
3. Suku Dayak, Kalimantan
Suku Dayak sering dijuluki "Pasukan Hantu" oleh Belanda karena keterampilan tempur mereka yang mengesankan.
Mereka tinggal di daerah hutan yang sulit dijangkau, sehingga sangat menantang bagi Belanda untuk menguasai wilayah mereka.
Kemampuan Dayak dalam berkamuflase di lingkungan hutan, serta keterampilan mereka dalam pertarungan jarak dekat menggunakan mandau dan jarak jauh dengan sumpit beracun, membuat mereka sangat sulit ditaklukkan.
4. Suku Buton, Sulawesi Tenggara
BACA JUGA:Puluhan Tahun Tidak Tersentuh Perbaikan, Akhirnya Jalan Ganjuh - Sebilo Mulus
Suku Buton memiliki struktur pemerintahan yang lengkap dan kekayaan alam yang melimpah, termasuk rempah-rempah yang sangat dicari oleh penjajah.
Belanda memilih untuk menjalin hubungan baik dengan Buton dan menghindari konflik, agar dapat memperoleh rempah-rempah tanpa harus menghadapi perlawanan yang kuat.
5. Suku Nias, Sumatera Utara
Suku Nias dikenal sebagai pelaut dan pemancing yang ulung. Mereka berhasil mengusir Belanda setelah bertahun-tahun penjajahan.
Selama 81 tahun, Belanda berusaha menguasai Nias sebelum akhirnya harus meninggalkan wilayah tersebut karena perlawanan yang gigih dari masyarakat Nias.