Masyarakat Baduy secara teratur melakukan Seba sebagai cara untuk menunjukkan kepatuhan dan pengakuan kepada penguasa mereka.
Jika tidak ada halangan, tradisi ini dilakukan setahun sekali. Mereka menyerahkannya hasil bumi kepada gubernur Banten yang merupakan penguasa setempat.
Perbedaan atnrata Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar juga terlihat dari cara berpakaian mereka. Masyarakat Baduy Dalam biasanya menggunakan baju yang berwarna atau dominan putih. Terkadang hanya bagian celananya yang berwarna hitam atau biru tua.
Warna putih sendiri berarti kesucian dan budaya yang tidak terpengaruh dari luar. Namun, Baduy Luar mengenakan pakaian serba hitam atau biru tua saat beraktivitas.
Ini menunjukkan bahwa budaya modern telah mempengaruhi masyarakat Baduy Luar.
Jika dilihat dari jumlah penduduknya, masyarakat Baduy Luar terdiri dari ribuan orang dan tinggal di puluhan kampung di bagian utara Kanekes, seperti kaduketuk, cikaju, gajeboh, kadukolot, Cisagu dan lain-lain. Sementara masyarakat Baduy Dalam hanya ratusan orang dan tinggal di tiga wilayah: Cibeo, Cikeusik dan Cikartawana.*