Susahnya Penyebaran Informasi Kemerdekaan Kala Itu, Beberapa Kisah Mengagumkan dari Para Kurir

Selasa 06 Aug 2024 - 10:23 WIB
Reporter : Riska Ayu Kurniati
Editor : Daspan Haryadi

KORANRADARKAUR.ID - Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia merayakan hari kemerdekaannya. Peristiwa ini merupakan hasil dari perjuangan panjang dan berdarah yang dilakukan oleh rakyat Indonesia.

Namun, bagaimana berita kemerdekaan ini disebarkan ke seluruh penjuru tanah air?

Para pengirim berita sangat berperan dalam memperoleh kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Apalagi ketika Soekarno-Hatta mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan di Pegangsaan Timur Jakarta baru berusia dua bulan.

Saat itu, teks proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno hanya dapat sampai ke sebagian kecil wilayah Indonesi yaitu wilayah yang memiliki radio dan dapat mendengarkan siaran berita dari RRI. 

Pada masa itu, menjadi kurir adalah pekerjaan yang sulit. Mereka harus pandai mengelabui pasukan Belanda agar mereka tidak ditangkap.

Hal ini juga dirasakan Sholeh. Saat itu, dia harus menggunakan sandi khusus untuk mengumumkan kemerdekaan agar pasukan Belanda tidak mengetahuinya.

Dia juga bertanggung jawab untuk memberi tahu berita proklamasi kepada setiap orang yang ditemuinya. 

BACA JUGA:Warga Indonesia Wajib Tahu! Ternyata dari Sini Istilah Pancasila Berasal

BACA JUGA:Pertanda Orang Memiliki Khodam Pendamping Leluhur, Salah Satunya Ada Goresan di Tubuh

Dikutip dari nasional.okezone.com, Sholeh pernah diberi tugas oleh orang yang tidak dia kenal untuk menyerahkan surat pada orang dengan lengan baju terangkat di Purwakarta.

Dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke sana saat itu karena lokasinya cukup jauh. Untuk mencapai perkampungan yang dimaksud, dia bahkan harus melewati hutan. 

Masih ada kata sandi harus diucapkan setiap kali bertemu dengan orang yang dimaksud. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun hanya mengirimkan pesan atau barang, keadaan masa lalu begitu sulit. 

Selain Sholeh, Kepala Kepolisian Negara di bawah Kementerian Dalam Negeri, yang saat itu dijabat oleh Komisaris Jenderal Pol.

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, ditugaskan untuk mencari pemuda yang bersedia dikirim ke seluruh Indonesia untuk menyebarkan berita tentang Proklamasi Kemerdekaan (kurir penyebar berita proklamasi). 

Pemerintah menganggap bahwa masyarakat yang tinggal di dusun, pinggir hutan, di kaki gunung, dan di seberang lautan tidak tahu bahwa Indonesia sudah merdeka.

Kategori :