Namun, pemerintah Hindia Belanda ternyata menipu Bethell. Setelah itu, mereka mulai memberikan senjata kepada tahanan Jepang. TKR (Tentara Keamanan Rakyat) memenangkan pertempuran yang terjadi dari tanggal 12 hingga 15 Desember.
3. Pertempuran Surabaya
Kedatangan pasukan Sekutu yang tergabung dalam NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) pada 25 Oktober 1945 yang melatarbelakangi terjadinya Pertempuran Surabaya.
Jenderal Mallaby memimpin pasukan ini, yang bertanggung jawab untuk mengangkut tawanan perang, melucuti senjata Jepang dan menjaga ketertiban setelah Indonesia menjadi negara merdeka. Tetapi pasukan tersebut tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan.
Rakyat Surabaya berjuang melawan Sekutu pada 28 Oktober 1945. Setelah Jenderal Mallaby tewas dalam pertempuran tersebut, Sekutu marah dan meminta warga Surabaya menyerahkan diri pada 9 November 1945.
Sekutu akan menyerang pada 10 November 1945 jika tidak hal tersebut tidak dituruti. Selanjutnya, penduduk Surabaya memutuskan untuk menentang Sekutu. Akibatnya, Pertempuran Surabaya terjadi pada 10 November 1945.
4. Pertempuran Bandung Lautan Api
Pada 23 Maret 1946, Pertempuran Bandung Lautan Api terjadi. Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Brigade MacDonald tiba dan memulai pertempuran. Brigade MacDonald membuat ultimatum yang meminta seluruh senjata milik penduduk diserahkan kepada Sekutu, kecuali senjata TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
TKR menyerang Sekutu di Bandung Utara pada 24 November 1945. 3 hari kemudian, MacDonald memberi Gubernur Jawa Barat menyampaikan ultimatum untuk mengosongkan Bandung Utara sebelum 29 November 1945.
Ultimatum pertama membagi Bandung menjadi dua bagian. Sekutu menguasai Bandung Utara dan Indonesia menguasai Bandung Selatan. Setelah ultimatum, pertempuran terjadi di berbagai tempat.
Pada 23 Maret 1946, Sekutu kemudian mengeluarkan ultimatum kedua. Rencana menghanguskan Bandung awalnya dilakukan pada tanggal 24 Maret 1946, tetapi pembumihangusan terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Peristiwa ini disebut Bandung Lautan Api.
5. Pertempuran Selat Bali
Operasi lintas laut Banyuwangi-Bali atau Pertempuran Selat Bali yang terjadi pada 5 April 1946 di perairan Selat Bali, adalah pertempuran amfibi pertama setelah kemerdekaan Indonesia.
Kapten Markadi Pudji Rahardjo memimpin Angkatan Laut Republik Indonesia dalam pertempuran antara Belanda dan Indonesia dalam upaya menghalangi kapal sekutu yang mendarat di Bali.
Pertempuran Selat Bali memiliki makna besar bagi perjuangan Bali dan Ngurah Rai melawan Belanda, meskipun pertempuran hanya berlangsung 15 menit.*