KORANRADARKAUR.ID – Proyek pembangunan Jalan Tol Kapalbetung di Sumatera Selatan (Sumsel), yang sangat dinantikan masyarakat, masih menghadapi sejumlah kendala yang menyebabkan keterlambatan dalam penyelesaiannya.
Padahal, Jalan Tol Kapalbetung merupakan harapan yang sangat besar bagi masyarakat Sumsel. Tak sedikit masyarakat Provinsi Sumsel berharap agar Jalan Tol Kapalbetung segera selesai dan rampung.
Tidak hanya itu, banyak masyarakat yang menginginkan Jalan Tol Kapalbetung dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mengatasi kemacetan lalu lintas. Dengan itu karena adanya hambatan, maka tol ini belum bisa dilanjutkan.
Rencananya, tol ini akan terhubung dengan Provinsi Jambi dan direncanakan rampung pada akhir tahun 2025. Dengan itu, pembangunan ini mengeluarkan dana sebesar Rp 22,16 triliun.
Berikut adalah sejumlah masalah utama yang menghambat pembangunan Tol Kapalbetung.
1. Pembebasan Lahan
Kendala terbesar yang dihadapi adalah proses pembebasan lahan. Dengan adanya pembebasan lahan menjadi salah satu kendala dalam pembangunan jalan tol tersebut, tidak terkecuali pada bidang transportasi.
2. Jalur Pipa Pertagas
Selain masalah pembebasan lahan, terdapat juga kendala teknis terkait jalur pipa gas atau Pertagas yang melintasi Interchange Pangkalan Balai.
Meski demikian, penanganan pipa ini memerlukan perhatian khusus untuk menghindari gangguan pada proyek pembangunan jalan tol.
BACA JUGA:Setelah Tetapkan 5 Tersangka Korupsi, Kejari Kaur Bidik Tersangka Baru
BACA JUGA:3 Bacabup Kaur dan Parpol Pengusungnya, Bacabup Berpeluang Bertambah
Masalah-masalah seperti ini yang telah menyebabkan keterlambatan dalam pembangunan tol Kapal Betung.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pihak berwenang telah meminta bantuan hukum dari kejaksaan tinggi (Kejati) Sumsel dan berkoordinasi dengan Polda untuk mengantisipasi potensi kerawanan sosial.
Dengan begitu. pemerintah Provinsi Sumsel, bersama dengan PT. Hutama Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terus berupaya untuk mempercepat pembangunan.