Di Jakarta, Achmad Soebardjo meminta izin kepada Laksamana Maeda untuk menggunakan rumahnya untuk merumuskan naskah proklamasi.
Laksamana Maeda, yang bersimpati dengan perjuangan bangsa Indonesia, tentu saja mempersilahkan para pejuang untuk menggunakan rumahnya untuk merumuskan naskah proklamasi.
Selama proses perumusan, Achmad Soebardjo turut menyumbangkan ide-idenya untuk konsep naskah proklamasi bersama Bung Karno dan Bung Hatta.
Achmad Soebardjo menyampaikan gagasannya untuk bagian pertama naskah proklamasi, yang berbunyi, "Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia."
BACA JUGA:Petani Karet Kaur Harus Tahu! Harga Getah Karet Terbaru Sudah Tembus Rp 15 Ribu
Bung Hatta kemudian menambahkan bagian kedua naskah proklamasi, yang berbunyi, "Hal2 mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l. diselenggara dengan tjara seksama dalam tempoh sesingkat-singkatnja.”
Pada waktu itu, di rumah Laksamana Maeda naskah yang masih berupa tulisan tangan Bung Karno kemudian ditunjukkan kepada para hadirin yang hadir.
Atas usulan Sukarni, Bung Karno dan Bung Hatta kemudian menandatangani naskah proklamasi itu atas nama wakil-wakil bangsa Indonesia.
Sayuti Melik kemudian mengetik naskah tersebut. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno akhirnya membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di rumahnya di nomor 56 Jalan Pegangsaan Timur.