Bandara internasional ini berada di propinsi Riau. Merupakan bandara kelas satu dengan peringkat utama di Pulau Sumatera.
BACA JUGA:Prioritas Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Bengkulu 2025
Luas bangunan terminal bandara ini adalah 29000 meter persegi yang akan diperluas menjadi 44000 meter persegi.
Sehingga kapasitas penumpang yang dapat ditampung naik dari 3,5 juta per tahun menjadi 5 juta per tahunnya.
Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II memiliki arsitektur modern dengan ornamen lokal yang menarik.
6. Bandara Interasional Sultan Iskandar Muda
Bandara terbesar ketiga di Pulau Sumatera adalah Sultan Iskandar Muda di propinsi Aceh. Bandara ini merupakan bandara internasional.
Ada sebuah hal menarik dimana semua maskapai yang akan mendarat dan terbang dari bandara ini mewajibkan para pramugarinya berpakaian muslimah.
Sehingga apabila ada maskapai yang tidak dapat menyanggupi hal tersebut, maka pesawat tersebut hanya berangkat dengan kru pramugara di dalamnya.
BACA JUGA:Alun-Alun Bintuhan Beri Efek Positif Bagi Masyarakat dan Daerah
Luas bangunan terminal Bandara Sultan Iskandar Muda sebesar 14.144 meter persegi. Dengan kapasitas penumpang 1,2 juta per tahun.
Panjang landasan pacu Bandara Sultan Iskandar Muda sepanjang 3000 kilometer sehingga mampu didarati pesawat Boeing 777 dan 747.
7. Bandara Sultan Taha
Bandara Sultan Taha berada di propinsi Jambi. Bandara ini merupakan bandara dengan luas bangunan terminal kedua di Sumatera.
Bandara ini merupakan bandara kelas satu di Pulau Sumtera. Namun oleh Kementerian Perhubungan RI masih masuk bandara domestik yang hanya melayani penerbangan rute dalam negeri.
Luas terminal Bandara Sultan Taha seluas 12000 meter persegi atau 18 persen lebih besar dari Bandara Raden Inten.