RADAR KAUR- Sepekan terakhir harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) rebound mengakhiri penurunan. Sedangkan terhitung Jumat (8/12) penurunan harga sudah berakhir.
Pengakhiran penurunan CPO karena ditopang program biodiesel B35 Indonesia. Berdasarkan data BMD, untuk kontrak CPO Desember 2023 naik 22 Ringgit Malaysia menjadi 3.600 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Januari 2024 meningkat 39 Ringgit Malaysia menjadi 3.689 Ringgit Malaysia per ton.
Dikutip dari artikel investor.id dengan judul ”Harga CPO Rebound, Ditopang Program Biodiesel B35 Indonesia”. Untuk kontrak Februari 2024 terkerek 38 Ringgit Malaysia menjadi 3.740 Ringgit Malaysia per ton.
Kontrak Bulan Maret 2024 bertambah 38 Ringgit Malaysia menjadi 3.769 Ringgit Malaysia per ton. Sedangkan kontrak CPO Bulan April 2024 terdongkrak 39 Ringgit Malaysia menjadi 3.770 Ringgit Malaysia per ton.
Pergerakan harga CPO menguat, karena ditopang sentimen rencana pemerintah Indonesia untuk melanjutkan program mandatori biodiesel B35 mulai 2024.
Potensi resistance terdekat di harga 3.800 Ringgit Malaysia per ton dan potensi support terdekat di harga 3.700 Ringgit Malaysia per ton. Penguatan harga CPO, juga terjadi seiring naiknya harga minyak kedelai.
Adapun yang mempengaruhi harga minyak kedelai adalah rencana kebijakan baru yang akan diambil oleh Presiden baru Argentina Javier Milei untuk mendevaluasi mata uang negaranya secara besar-besaran.
Selain itu, proyeksi penurunan panen kedelai Brasil dan rencana penjualan kedelai Amerika Serikat (AS) sebesar 121 ribu ton untuk 2023-2024.
Sepekan terakhir, harga CPO terus bergerak turun sebesar 2,15 persen. Sedangkan Bulan Desember, harga CPO mengalami pelemahan sebesar 3,41 persen. Jika dilihat secara Year To Date (YTD), harga CPO bergerak atau melemah sebesar 7,65 persen. (*/ujr)