BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan mengirim 100 orang pelajar jenjang SMK magang ke luar negeri.
Saat ini, mereka masih mengikuti pembekalan dan persiapkan. Mereka diberangkatkan tahun 2025 mendatang, dengan tujuan negera Jerman.
Gubernur Bengkulu Prof. Dr. drh. H Rohidin Mersyah, MMA mengatakan, program magang ke luar negeri dengan tujuan Jerman ini. Merupakan upaya Pemprov Bengkulu dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) warga Bengkulu, khususnya pelajar SMK.
"Magang luar negeri ke Jerman ini, upaya kami dalam meningkatkan SDM di Bengkulu, utamanya anak-anak kaki pelajar SMK," jelas Rohidin Mersyah, Senin 15 Juli 2024.
Dijelaskannya, pengiriman pelajar SMK ini adalah hasil dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dijalin antara tujuh SMK di Bengkulu dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
“Untuk yang ke Jerman, 100 orang masih dalam persiapan keberangkatan, dan untuk tujuh SMK sudah ada MoU dengan Kemendikbud RI," ungkap Rohidin.
BACA JUGA:Tahun Pelajaran Baru, Transaksi Gadai Kota Bengkulu Meningkat
BACA JUGA:Anda Harus Tahu, Ini Efek Buruk Minum Sering Berdiri
Masih dalam upaya meningkatkan SDM masyarakat Bengkulu, tambah Gubernur Bengkulu, pihaknya juga akan membarangkatkan 150 orang lulusan SMK. Dalam program yang sama dengan negara tujuan negara Jepang.
"Masih dengan tujuan yang sama. Tahun depan yang lulusan SMK juga diseleksi dan diberangkatkan ke Jepang untuk bekerja dan belajar teknologi di sana," tambahnya.
Lanjut Gubernur, Gubernur Rohidin tahun lalu sudah 40 orang berangkat ke Jerman.
Lalu dijelaskannya, sedangkan untuk pengiriman 150 tamatan SMK. Ini bukan program dari Disnakertrans Provinsi Bengkulu, melainkan magang ke Jepang.
Sebanyak 10 hingga 15 orang dari masing-masing SMK akan berangkat pada Agustus 2024, bersama dengan tujuh Kepala Sekolah yang akan melakukan koordinasi di tempat kerja di Jepang.
Bidang pekerjaan yang akan diikuti oleh para peserta di Jepang meliputi animasi dan industri lainnya yang sesuai dengan jurusan di masing-masing SMK.
"Bidang pekerjaannya tergantung pada jurusan kejuruannya nanti," ujar Gubernur.