BENGKULU - Gubernur Bengkulu Prof.Dr.drh. H Rohidin Mersyah, MMA mengatakan, sekarang pemerintah tingkat pusat hingga desa diminta serius.
Dalam membina institusi keluarga untuk menjadi pondasi utama mewujudkan generasi emas 2045.
Karenanya, keluarga miliki peran penting dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa. Ini demi masa depannya yang berkualitas untuk menjadi penerus pembangunan negeri.
“Karenanya, pemerintah di semua tingkatan saat ini fokus untuk memfungsikan keluarga menjadi institusi utama yang memiliki peran penting dalam menciptakan generasi emas 2045," ungkap Rohidin Mersyah, Kamis 20 Juni 2024.
Rohidin meyakini, lewat adanya keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Akan melahirkan individu-individu penerus bangsa yang berkualitas.
BACA JUGA:Dekat ke Partai, 10 Kandidat Pilkada Ini Siap Belayar, Ada Nama Mantan Bupati BS
Menurutnya, individu yang berkualitas itu yakni kuat, berkarakter juga siap mengabdi kerasnya persaingan global di era digital.
Sebab itu, saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus mengupayakan berbagai program dan kebijakan yang mendukung penguatan institusi keluarga.
"Tentunya keluarga yang harmonis, yang sakinah mawadah dan warahmah. Ini akan menghasilkan individu berkualitas. Mendorong hal tersebut kami, Pemprov Bengkulu juga terus melakukan program serta kebijakan-kebijakan dalam penguatan institusi keluarga," ungkap Gubernur Bengkulu.
Lanjutnya, selain apa yang dilakukan Pemprov Bengkulu. Saat ini Satuan Tugas (Satgas) Stunting Nasional juga memiliki program serupa.
BACA JUGA:Kuota PPDB SMAN 2 Kaur, Empat Jalur, Kuota 204 Siswa Baru
Hasil koordinasi yang pihaknya lakukan, pihak tersebut terus menyusun strategi dalam membangun keluarga yang harmonis. Begitupun dilakukan sejumlah antisipasi dalam mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Menurut kami, KDRT tidak hanya merusak keharmonisan keluarga. Namun, hal itu juga juga berdampak negatif pada perkembangan anak-anak. Khususnya perkembangan mental yang tentu berpengaruh pada perkembangan fisiknya," ungkap Gubernur Bengkulu.
Dia juga membeberkan, salah satu cara yang dilakukan Satgas Stunting Nasional dalam menekan terjadinya tindak KDRT. Yakni dengan merangkul pihak terkait, seperti Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan (Menkes) ataupun Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Sinergi ini bertujuan untuk menciptakan kerjasama dalam beberapa bidang. Seperti memberikan edukasi, penyuluhan, serta dukungan langsung kepada keluarga-keluarga di seluruh Indonesia.