KORANRADARKAUR.ID – Ibadah haji merupakan salah satu rukun islam dan diwajibkan bagi umat islam yang mampu secara finansial dan fisik.
Untuk melaksanakan ibadah haji tentu butuh persiapan mengingat waktu untuk melaksanakannya cukup lama.
Persiapan seperti perlengkapan yang akan digunakan selama melaksanakan ibadah haji dan perlengkapan fisik seperti vitamin dan obat-obatan juga harus dipersiapan.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan ibadah haji cukup lama bisa berhari-hari sampai bulan jika dihitung dari waktu keberangkatan hingga kepulangan.
BACA JUGA:Tidak Harus D3! Rumah Sakit Pelni Buka Loker, Lulusan SMK Bisa Daftar
Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1445 H/2024 M yaitu waktu yang dibutuhkan untuk ibadah haji maksimal 42 hari.
Jemaah haji Indonesia telah diberi penjelasan mengenai waktu ibadah haji bahwa proses pemberangkatan dan pemulangan mereka berlangsung selama 30 hari dengan 12 hari untuk jemaah gelombang pertama dan 18 hari untuk jemaah gelombang kedua. Jadi waktu maksimal jemaah untuk tinggal di Arab Saudi yaitu 42 hari.
Untuk ritual ibadah haji yaitu Ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa'i, tahallul hingga mabit di Mina dan lempar jumrah biasanya memakan waktu 4 sampai 5 hari.
Dikutip dari www.detik.com, sehubungan dengan penetapan awal bulan Zulhijah di Arab Saudi pada 7 Juni 2024, berikut adalah beberapa tanggal penting dalam rangkaian puncak haji 2024 dilansir dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI:
- 12 Juni 2024 (6 Zulhijah 1445 H): jemaah safari wukuf lanjut usia (lansia) nonmandiri menuju ke hotel transit
- 14 Juni 2024 (8 Zulhijah 1445 H): jemaah berangkat menuju Arafah mulai pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS)
- 15 Juni 2024 (9 Zulhijah 1445 H): jemaah melaksanakan wukuf di Arafah. Setelah Magrib masuk 10 Zulhijah, jemaah meninggalkan Arafah, setelah itu mabit di Muzdalifah atau murur ke Mina
BACA JUGA:Adu Spek Yamaha NMAX Turbo 2024 Vs Honda Vario 160, Mana yang Lebih Canggih?