Sebab minyak rem memiliki zat aditif, zat ini bisa habis kandungannya seiring dengan waktu pemakaian dan jarak tempuh.
Selain itu, seiring waktu dan pemakaian, minyak rem juga bisa tercampur air. Sebab panas yang dihasilkan akibat gesekan antara cakram dan kampas rem lambat laun akan membuat minyak rem seperti air
Jika sudah terjadi minyak rem tidak akan bisa berkerja secara maksimal. Karena minyak rem perlu diganti secara rutin. Jangan menunggu sampai rem blong untuk mengganti minyak rem.
BACA JUGA:Honda Brio Jauh Tinggal, Berikut 3 Mobil City Car Terbaik, Harga Hanya Rp 60 Jutaan
BACA JUGA:Hyundai Santa Fe Makin Dicintai Konsumen, Ini Penyebab Utamanya
2. Selalu pantau kondisi minyak rem
Untuk mengecek kondisi minyak rem, kamu bisa melihat langsung warna minyak rem yang ada di master rem.
Jika warnanya sudah sudah pekat, keruh kecoklatan atau bahkan kehitaman, itu berarti minyak rem sudah harus dikuras untuk diganti dengan yang baru.
Gejala lain minyak rem sudah harus diganti adalah sistem pengereman yang tidak lagi maksimal. Jika motormu tidak bisa langsung berhenti begitu kamu menarik tuas rem, sebaiknya cek lagi kondisi minyak rem.
Sebab bisa jadi rem yang kurang pakem bukan karena kampas rem habis, melainkan karena minyam rem sudah layaknya diganti.
Selain itu, ada juga poin-poin yang harus diperhatikan saat membeli minyak rem yakni.
DOT 4 memiliki campuran kimia yang membuat titik didihnya mencapai 255 derajat celsius. Sementara titik didih minyak rem DOT 3 pada 245 derajat celsius. Sehingga bisa dibilang titik didih DOT 4 lebih tinggi dibandingkan DOT 3.
Sangat disarankan membeli minyak rem dengan kualifikasi DOT yang dianjurkan pabrikan. Selain itu jangan mencampurkan minyam rem DOT 3 dengan minyam rem DOT 4.
Sebab titik didih kedua jenis minyam rem tersebut berbeda. Mencampur minyak rem DOT 3 dan DOT 4 justru bisa membuat rem tidak bekerja dengan maksimal. *