BENGKULU SELATAN (BS) - Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM menyampaikan, bahwa sudah seharusnya sejak usia dini dunia pendidikan mengenalkan story telling.
Adapun story telling sendiri merupakan sebuah seni dalam bentuk bercerita atau menceritakan sesuai. Oleh karena itu, penting hal ini harus dikenalkan sejak dini kepada anak-anak.
Dijelaskan Gusnan, dalam Undang-undang (UU) Nomor : 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan menyebutkan bahwa Institusi pengelolaan koleksi karya tulis, karya cetak dan karya rekam secara profesional adalah Perpustakaan.
Bahkan, Perpustakaan memiliki sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.
BACA JUGA:Samsu Minta Pemda Kaur Makin Sayang ke Petani dan Nelayan
"Story telling tentu sudah tak asing lagi bagi hampir semua orang. Bahkan, anak-anak yang duduk di bangku sekolah sekarang ini juga sudah bisa menggambarkan apa arti story telling," ucap Gusnan.
Dijelaskan Bupati, bahwa story telling merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menceritakan suatu kisah atau suatu dialog dan sejenisnya.
Oleh karena itu, Pemkab BS melalui Dinas Perpustakaan rutin menggelar kegiatan story telling yang diikuti oleh para pelajar, khususnya para pelajar yang masih usia dini.
Adapun, sasaran Pemkab BS dalam menggelar kegiatan tersebut diantaranya dari tingkat PAUD, TK dan SD seperti yang baru dilakukan pada, Selasa 21 Mei 2024 lalu.
BACA JUGA:Inovasi Bupati Bengkulu Selatan, Dorong Seluruh Sekolah Terapkan Pelajaran Tentang Adat
"Story telling ini bertujuan untuk menimbulkan rasa senang, pengalaman baru, mengembangkan wawasan melalui mendengar dan melatih konsentrasi," beber Bupati..
Gusnan juga berharap, melalui story telling meningkatkan minat baca, kecerdasan, kreativitas dan kemampuan berbicara. Bahkan melalui story telling juga dapat mewujudkan masyarakat yang Elok, Maju, Aman dan Sejahtera (EMAS).
"Kegiatan story telling juga merupakan sebagai wujud peran, serta dalam meningkatkan pengetahuan dan kecintaan masyarakat terhadap sejarah dan budaya," tuturnya.