Ki Gede Ing Suro adalah putra Ki Gede Ing Lautan, salah satu dari 24 bangsawan dari Demak yang datang ke Palembang, setelah terjadi kekacauan di kerajaan Islam terbesar di pulau Jawa.
Kekisruhan ini merupakan rangkaian panjang dari sejarah kerajaan terbesar di nusantara, setelah kerajaan Sriwijaya, yaitu Kerajaan Majapahit.
Pada massa Ki Gede Ing Suro inilah awal mula kerajaan Palembang memeluk agama Islam.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Mobil Irit BBM, Cocok Jadi Taksi Online, Penumpang Dijamin Aman
BACA JUGA:Jalan dan Jembatan Rusak, Warga : Bangunan Sudah Lanjut Usia
10. Kelenteng Chandra Nadi (Soei Goeat Kiong)
Kelenteng Dewi Pengasih (Chandra Nadi/Soei Goeat Kiong) secara administratif berada di Jalan Perikanan, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang Palembang.
Kelenteng Dewi Pengasih berada di sebelah selatan sungai Musi dan berjarak sekitar 100 meter dari sungai tersebut. Kelenteng Dewi Pengasih masih mempertahankan bentuk arsitektur cina yang kuat.
Seperti terlihat pada bentuk atap, pintu, dindingnya, warna-warna dominan dalam kebudayaan cina (merah) dan ornamen-ornamen dalam mitologi cina.
11. Makam Kawah Tekurep
Makam Kawah Tekurep dibangun pada tahun 1728 dengan menggunakan tiga unsur, yaitu kapur pasir, putih telur, dan batu.
Makam ini dibangun dengan bersamaan dengan pembangunan Masjid Agung Palembang.
Di makam ini terdapat makam Sultan Mahmud Badaruddin beserta empat isterinya, yaitu Ratu Sepuh dari Demak, Ratu Gading dari Malaysia, ratu Mas Ayu dari Cina, dan Nyai Mas Naimah dari Palembang.
Itulah wisata religi yang wajib kamu kunjungi, karena biasanya kita menganggapnya remeh karena sudah populer dan banyak di kunjungi orang.
Mungkin informasi yang telah disampaikan bisa menjadi pengetahuan baru. Jika berminat berkunjung tidak perlu berpikir lama lagi, lakukanlah kunjungan ke lokasi yang telah disampaikan.***