Selain itu, di tahap dua ini diharapkan fasilitas transportasi umum primer maupun sekunder ditargetkan siap dipakai.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Vonis 5 Terdakwa Perintangan Penyidikan Dana BOK Kaur, 4 Terdakwa Divonis Sama
BACA JUGA:TERBARU! Suzuki Luncurkan Skutik Avenis 125 dengan Warna MotoGP
Pada tahapan ketiga pada tahun 2030-2034. Di tahap ini, sejumlah infrastruktur ditargetkan telah rampung seperti angkutan umum masal, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), instalasi pengolahan air minum (IPAM) dan fasilitas penunjang kota spons.
Tidak hanya itu, di tahap ini juga ditargetkan telah tersedia pengolahan sampah dan penambahan amenitas digital serta perkotaan.
Tahap keempat terjadi di tahun 2035-2039 dengan dimulainya perkembangan pesat di bidang pendidikan dan kesehatan yang akan menjadi motor penggerak sektor ekonomi lain di IKN.
Misalnya adalah pembangunan kereta api regional dan pembangunan bendungan multiguna untuk memastikan ketersediaan air di wilayah tersebut.
Setelah itu adalah pembangunan tahap kelima pada tahun 2040-2045. Pada tahap ini diharapkan pengembangan IKN telah mencapai puncak.
Itu ditandai dengan pengembangan industri berkelanjutan serta pertumbuhan penduduk yang stabil, Populasi Kawasan IKN (KIKN) dicanangkan akan mencapai 1,7 juta-1,9 juta jiwa dengan kepadatan kawasan perkotaan sekitar 100 jiwa per hektare.
BACA JUGA:BERKELAS! 5 Deretan Motor Bekas Paling Diincar Semua Kalangan
BACA JUGA:4 Motor Bekas Namun Seperti Baru, Harga di Bawah Rp 17 Jutaan, Ada NMax Hingga CBR
Sumber Dana
Sementara itu, melansir laman resmi IKN di alamat website ikn.go.id, pembangunan IKN tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN).
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro mengatakan, skema dana untuk memenuhi Rp 466 triliun yang dibutuhkan.
Yakni sekitar Rp 89,4 triliun dari APBN. Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan swasta Rp 253,4 triliun.
Kemudian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah sebesar Rp 123,2 triliun.