Keanekaragaman Hayati dalam Pengembangan Kelapa Sawit

Kamis 23 Nov 2023 - 20:42 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

RADAR KAUR - Hasil studi, komoditas minyak nabati membutuhkan lahan sembilan kali lebih besar dibandingkan kelapa sawit. Sebagai perbandingan, produksi 1 ton minyak nabati, kelapa sawit memerlukan lahan seluas 0,26 hektare.

Sementara itu, untuk menghasilkan jumlah yang sama, minyak bunga matahari dan kacang kedelai memerlukan lahan masing-masing 1,43 hektare dan 2 hektare.

Kaitannya dengan lingkungan dan keanekaragaman hayati, studi ini merupakan permulaan bagus untuk kemudian melahirkan pemahaman yang lebih baik dari berbagai pihak.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan pengembangan kelapa sawit dalam konteks keanekaragaman hayati di Indonesia adalah hal yang kompleks. Pemerintah terus mengupayakan solusi untuk memenuhi hajat hidup orang banyak, dengan tetap mengutamakan keberlanjutan lingkungan. 

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri kelapa sawit, utamanya di Indonesia, fakta berbasis ilmiah seperti ini diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada publik, terkait pengembangan kelapa sawit di Indonesia.

Studi menunjukkan, ternyata kebun sawit banyak ditemukan binatang reptil seperti ular phyton dan orang utan. Jenis satwa ini sudah bisa beradaptasi dengan adanya perubahan tutupan lahan menjadi kebun sawit.

Dengan begitu saat ini tinggal bagaimana mengatur supaya keberadaan mereka itu tidak terancam oleh aktivitas manusia.

Saat ini sudah ada kebijakan pemerintah yang menjadi corrective action terkait dengan biodiversity. Misalnya petunjuk pelaksanaan atau pengaturan tentang orangutan yang ada di kebun sawit.

Selanjutnya, sosialisasi agar keberadaan ular phyton tidak dianggap sebagai suatu ancaman terhadap masyarakat.

Separuh dari populasi dunia menggunakan minyak kelapa sawit dalam bentuk makanan. Jika penggunaan minyak sawit dilarang atau diboikot, minyak nabati lainnya, yang membutuhkan lahan lebih luas, akan menggantikan kelapa sawit.

Artikel ini sebelumnya telah terbit ppid.menlhk.go.id dengan judul ”Pengembangan Kelapa Sawit Harus Utamakan Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati”. (*/ujr)

Tags :
Kategori :

Terkait