BINTUHAN - Dalam rangka meneguhkan kerukunan pendidikan yang beragama, MTsN 1 Kaur menjadikan momen Ramadan dan Idul Fitri 1445 H sebagai tahun kerukunan umat beragama, yang memiliki signifikansi yang kuat dalam konteks Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah.
Kepala MTsN 1 Kaur M. Yusuf Azis, M.Pd mengatakan, demi meneguhkan kerukunan pendidikan di sekolahnya, ada beberapa landasan penting untuk menunjukkan kesiapan, dalam menjadi generasi yang menjunjung kerukunan umat beragama.
Diantaranya dari keberagaman siswa dari latar belakang yang berbeda agama.
"Semangat dan makna esensial Idul Fitri tahun ini, hendaknya mampu mendorong siswa PAI untuk terus menunjukkan kesiapannya menjadi generasi yang menjunjung kerukunan umat bergama, dengan begitu semakin dewasa siswa akan semakin mengerti tentang kerukunan beragama," ungkapnya.
BACA JUGA:Perkuat Karakter Siswa, SMPIT IK Lakukan Ini di Bulan Ramadan
BACA JUGA:Marlborough Fest 2024 Tampilkan Tiga Tari Khas Bengkulu, Kejei Hingga Tari Pencak Silat
Idul Fitri kali ini, memberi kesempatan emas bagi siswa PAI untuk menjadi individu yang jujur, pada kualitas diri yang tidak mungkin lepas dari salah dan khilaf, sekaligus upaya menghayati nilai dan pesan moral agama Islam.
Meminta maaf atas kesalahan dan dosa, serta memberi keluasan maaf atas kesalahan yang dilakukan orang lain, di samping merupakan nilai dasar dalam Islam, juga merupakan pengalaman kemanusiaan yang penting.
"Dengan meyakini bahwa peluang baik, tetap tersedia bagi para siswa PAI untuk membangun dan mendapatkan makna moral, serta spiritualitas Ramadan dan Idul Fitri. Kami sebagai guru perlu terlibat secara aktif untuk turut serta mendorong, dan membina generasi milenial dalam konteks mewujudkan kerukunan umat beragama," ucapnya.