RADAR KAUR – Banyak orang yang suka dengan batu akik tidak terkecuali pria juga wanita. Batu akik merupakan benda yang digunakan sebagai perhiasan tangan yang memiliki keindahan.
Batu akik bisa dibilang batu musiman, lantaran ada waktu-waktunya banyak orang menggunakannya.
Bagi pecinta batu akik, memiliki hobi dengan mengkoleksi batu akik adalah hal yang sangat menyenangkan.
Seperti halnya pernah terjadi di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Pada zamannya sekitar lima tahun lalu banyak warga menggunakan batu akik dikelolah menjadi perhiasan sebagai cincin.
BACA JUGA:Kepribadian Seseorang Bisa Dilihat Sudut Mata dan Bibir, Berikut Ciri-Cirinya
BACA JUGA:Ciptakan Pasar Apung, Beri Dampak Positif Bagi Ekonomi Masyarakat
Batu yang dianggap batu akik, karena memancarkan bentuk yang menarik dengan beragam warnanya.
Sehingga membuat sebagian besar orang tertarik dengan batu. Bisa dikelola menjadi bahan cincin, bahan kalung dan gelang.
Seiring zaman semakin maju diera digitalisasi, kini sudah jarang menggunakan cincin dengan batu yang menarik. Padahal batu dapat memancarkan perhiasan yang indah, ada juga meyakini bahwa batu yang bagus memiliki khasiat yang luar biasa.
Dengan tujuan agar batu akik tersebut laku terjual di pasaran. Apa lagi disebut sebagai batu yang dapat melindungi diri maka, harga bisa melambung tinggi dari harga biasa.
BACA JUGA:Mantan Gubernur Sumsel Terkaya di Sumatera, Segini Harta Kekayaannya Tercatat di LHKPN
BACA JUGA:BARU! Limbah Kelapa Sawit Diubah Jadi Biobriket
Batu akik yang sudah dikelola dihargakan Rp 100.000 per batu, namun bila diyakini ada khasiatnya maka, harga batu bisa mencapai Rp 500.000 bahkan lebih.
Dikutip dari laman palpres.com, bila kamu sudah terjun ke dunia batu akik maka akan banyak warna batu yang dimanfaatkan sebagai bahan koleksi.
Lantaran motif yang cantik, warna yang menawan, jenis yang memikat, serta khasiat yang dahsyat.