TANJUNG KEMUNING – Awal tahun 2024, harga buah kelapa sawit di tingkat petani Kecamatan Tanjung Kemuning terus naik. Bahkan kini harga masih bertahan Rp 2080/Kilogram (Kg).
Kenaikan harga ini jelas membuat petani terbantu. Karena kini kondisi perekonomi sebagian besar masyarakat terus melambat.
Salah seorang petani kebun sawit Jolius (34) warga Desa Selika 2 Kecamatan Tanjung Kemuning mengatakan, harga buah sawit terus mengalami kenaikan. Sebelumnya Rp 18 ribu per Kg, kini harga per Kg Rp 2080.
Kenaikan yang demikian membuat petani sawit sangat senang, karena harga mengalami kenaikan ditengah kondisi ekonomi yang masih terbilang sulit.
“Empat hari lalu saya jual TBS di ram sawit desa kami harganya Rp 2080 per Kg,” katanya.
BACA JUGA:Pasar Kinal Makin Sepi, Ternyata Ini Alasannya
BACA JUGA:Program Prioritas DD Tanjung Iman 1 Belum Dibahas di Musdesus
Dikatakan, harga tersebut dapat bertahan bahkan harapan petani lebih dari itu. Supaya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari paling tidak ada perbandingan dengan kebutuhan pokok yang masih tinggi.
Bila harga bertahan bahkan kembali naik maka, petani sawit lebih semangat merawat pohon sawit supaya buahnya bertambah lebat dengan memberikan pupuk perangsang buah.
“Kami berharap harga bertahan bahkan kembali naik supaya petani dapat memberi makan pohon sawit dengan pupuk secara teratur. Bila harga TBS murah, petani kesulitan membeli pupuk,” ungkapnya.
Terpisah, petani sawit Yadi (50) warga Desa Beriang Tinggi Kecamatan Tanjung Kemuning menuturkan, sekitar 10 hari lalu harga TBS masih Rp 1800/Kg. Ia menjual sebanyak 1000 Kg pada toke sawit. Bersyukur harga TBS ada kenaikan, semoga harganya bertahan. Agar dua minggu lagi panen mendapat harga Rp 2080/Kg.
“Saya belum pernah menjual TBS Rp 2080, mudah-mudahan panen nanti dapat harga yang demikian,” ucapnya.