RADAR KAUR - Sang Khaliq melimpah kekayaan alam untuk bangsa Indonesia dengan beragam tumbuhan hidup di bumi Nusantara. Di antara banyak manfaatnya adalah untuk pengobatan.
Kabupaten Kaur juga merasakan kekayaan alam berupa ragam tumbuhan yang hidup di dalamnya. Di antara sekian banyak tumbuhan yang hidup di Bumi Se'ase Seijean, beberapa diantaranya dianggap sebagai gulma karena tumbuh liar. Padahal, tumbuhan itu dapat dijadikan obat herbal.
Melansir dari berbagai sumber berikut uraian singkat 7 jenis tumbuhan yang dianggap liar. Namun, memiliki manfaat sebagai obat herbal.
1. Daun Balakcida
Daun balakcida atau di beberapa tempat di Bengkulu dinamai daun kelinyu. Atau ada pula yang menyebutnya rumput Malaysia. Bagian daun dari tanaman ini seringkali menjadi obat pertolongan pertama, saat seseorang mengalami luka. Sebab diyakini dapat menghentikan pendarahan.
BACA JUGA: Kedisiplinan Jadi Fokus Pemda Kaur Tahun 2024, Emangnya ASN Kurang Disiplin ya?
BACA JUGA:Ternak Sebabkan Laka dan Rusak Kebun, Sikap Pemilik Bikin Kesal
Selain itu, melansir dari laman betv.disway.id, Senin 8 Januari 2024, tanaman ini mengandung senyawa flavonoi, alkaloid, saponin, tanin, dan steroid. Juga mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh seperti, magnesium, kalsium, zat besi, zink, dan fosfat.
Kandungan saponin yang terdapat pada daun balakacida dapat membantu menurunkan kolestrol. Ini guna mencegah penyumbatan aliran darah dan mencegah resiko penyakit jantung.
2. Temulawak
Tumbuhan yang mirip dengan kunyit ini juga ditemui tumbuh subur dan dianggap gulma oleh masyarakat Kaur. Padahal temulawak kaya akan manfaat.
Melansir laman halodoc.com. Temulawak mengandung protein, kurkumin, serat, dan mineral. Juga tiga senyawa aktif, yaitu germakron, seskuiterpen d-kamper, turmeron, dan p-toluilmetilkarbinol. Kandungan inilah yang membuatnya memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Mulai dari membantu meningkatkan fungsi pencernaan pada tubuh hingga membantu meredakan kelelahan pada otot.
3. Sambiloto
Melansir laman cnnindonesia.com. Sambiloto memiliki nama Latin Andrographis paniculata. Orang Sumatra menyebut tanaman ini Paitan karena rasanya yang sangat pahit. Sering dianggap gulma oleh petani.
BACA JUGA:Hasil Musdesus Tanjung Aur 2, Ini Jumlah KPM Dapat BLT DD 2024