Julukan Bengkulu Berubah Jadi Bumi Merah Putih? Ini Tanggapan Rakyat Akar Rumput

Sabtu 18 Jan 2025 - 19:46 WIB
Reporter : Hery Kurniawan

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada bulan Maret tahun 2024, Provinsi Bengkulu menempati urutan kedua tertinggi angka kemiskinan di Pulau Sumatera, setelah Provinsi Aceh. 

BACA JUGA:Rebutan Pacar? Inilah Motif Pengeroyokan Hingga Tewas di Bengkulu Selatan

Di waktu tersebut, tercatat persentase penduduk miskin di Provinsi Bengkulu adalah 13,56%.

Angka ini lebih tinggi dari persentase penduduk miskin Nasional yang sebesar 9,03%. Jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu pada Maret 2024 mencapai 281,36 ribu orang. 

Di sisi lain, sejarawan dan budayawan Bengkulu Drs.Agus Setyanto menilai, bahwa perlu statregi khusus bila memang menginginkan pergantian sebutan Bumi Rafflesia menjadi Bumi Merah Putih.

Pasalnya, sebutan Bumi Rafflesia ini sangat melekat di masyarakat Bengkulu. 

"Secara general mengganti sebuah produk yang sudah menjadi bagian dari ikon yang menempel kuat dan melekat sebagai suatu identitas hingga jatidiri sebuah wilayah/daerah itu tidak mudah," kata Agus. 

Menurut pria yang pernah menjadi dosen Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Universitas Muhamadiyah Bengkulu (UMB) itu.

Walupun ikon itu statusnya itu tak bergerak alias pasif. Atetapi ikon biasanya cenderung muncul belakangan, setelah melalui proses panjang dalam dinamika kehidupan kebudayaan.

Ujar dia, Masyarakat pemilik produk kebudayaan, maupun pemilik ikon mengakuinya setelah produk budaya (sebutan Bumi Rafflesia) tersebut sudah menyatu dengan warga setempat. 

BACA JUGA:Jadi Ancaman Serius Masa Depan Bengkulu Selatan, Kapolsek Kota Manna Ajak Perangi Peredaran Miras

"Sudah menyatu - nyawiji - mengkristal sebagai bagian tak terpisahkan dalam proses pembudayaannya. Misal ada beberapa produk sejarah yang sudah membudaya seperti bunga Rafflesia, Tabot, ikan selengek, Fatmawati, batik besurek dan sebagainya," ungkapnya. 

Sebelumnya,  nama julukan Provinsi Bengkulu yang semula dikenal Bumi Rafflesia kini diusulkan diubah menjadi Bumi Merah Putih.

Usulan itu diinisiasi oleh Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UIN-FAS) Bengkulu

Rektor Universitas Islam Negeri-Fatmawati Soekarno (UIN-FAS) Bengkulu, Zulkarnain memberi alasan, bahwa usulan penggantian nama julukan tersebut dilakukan karena Bumi Raflesia berkaitan dengan masa penjajahan dan tidak memiliki nilai kebanggaan bagi Bengkulu.

Ia menyebut, pemantapan nama Bengkulu sebagai Bumi Merah Putih. Diharapkan dapat menjadi energi positif yang mendorong kemajuan dan daya saing provinsi ini di masa depan.

Kategori :