BENGKULU SELATAN (BS) - Menyikapi adanya informasi jika ada pasien tak dilayani karena stok obat di RSUD HD kosong beberapa waktu lalu. Waka I DPRD BS Holman, SE langsung merespon keluhan masyarakat terkait pelayanan RSHD Manna tersebut. Waka berharap pelayanan jangan hanya bagus di spanduk saja.
Bahkan, menurut Waka I, kekosongan stok obat seharusnya tidak boleh terjadi. Karena hal itu akan sangat berdampak dengan pengobatan pasien. Menurutnya, pelayan publik seperti di rumah sakit harus menjadi perhatian serius pemerintah. Soalnya hal itu bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Jika pelayanan publik buruk, tentu masyarakat tidak akan merasakan kenyamanan dalam berurusan dengan pelayanan pemerintah," beber Waka I DPRD BS.
Holman meminta, pelayanan tidak hanya bagus di spanduk seperti banyak terpasang di tempat pelayanan publik seperti jalan lintas dan sebagainya. Pasalnya, penerapan pelayanan yang dilakukan petugas berbanding terbalik dengan moto pelayanan yang tertulis di spanduk selama ini.
"Yang penting itu penerapan. Soalnya percuma saja ada spanduk terpampang yang bertuliskan motto pelayanan dengan kata-kata indah, tapi penerapannya tidak seindah itu," cetusnya.
BACA JUGA:KACAU! Stok Obat di RSUD HD Manna Kosong, Pasien Tidak Dilayani, Alasan Manajemen Aneh
Masih kata Holman, pelayanan publik merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan Pemda dalam menjalankan program pemerintahan. Semakin baik pelayanan publik, artinya Pemda berhasil dalam menjalankan program yang berpihak untuk masyarakat di daerahnya.
Terpenting itu, pelayanan kesehatan baik, pelayanan administrasi di OPD juga memuaskan, masyarakat yang berurusan juga tidak pernah terhambat.
"Tentu hal itu akan menimbulkan kepuasan bagi masyarakat. Masyarakat dapat merasakan keberhasilan kinerja pemerintah dalam merealisasikan program untuk kemajuan daerah," pungkasnya.
Sekedar mengingatkan, pelayanan di rumah sakit daerah terbesar di Kabupaten BS semakin kacau. Sebab, stok obat di RSUD HD Manna kembali kosong. Lebih memperhatikan lagi, dampak keberadaan stok obat kosong, para pasien justru tidak dilayani. Sementara, alasan Manajemen RSUD HD terkesan aneh.
Berdasarkan informasi yang berhasil di peroleh wartawan Radar Kaur (RKa), hal tersebut dialami langsung olah seorang warga Desa Selali Kecamatan Pino Raya, Herian Johari. Saat itu, Herian mengantarkan kerabatnya berobat karena terluka kena mesin pemotong rumput, Sabtu 11 Januari 2025 lalu. Namun, saat itu tidak diberi tindakan oleh petugas IGD RSUD HD Manna.
Lebih mengesalkan lagi, sambung Herian, pihak rumah sakit tidak mau memberikan pelayanan hanya gara-gara alasan stok obat jenis tetanus kosong.
"Ya, waktu itu saya sedang membawa pasien darurat karena terluka cukup parah kena mesin rumput. Tapi saat di ruangan IGD, pelayanannya sangat tidak memuaskan. Alasan pihak rumah sakit stok obat tetanus sedang habis karena awal tahun," sampainya.
Menurut Herian, alasan stok obat kosong sangat tidak masuk akal. Apalagi RSUD HD Manna merupakan rumah sakit rujukan di Provinsi Bengkulu, dan terbesar di 3 kabupaten yakni, Kaur, Seluma dan BS. Ia menilai, Manajemen RSUD HD Manna sedang tidak sehat. Sehingga pelayanan untuk masyarakat menjadi kacau dan terkesan diabaikan.