NASAL – Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mempercepat transisi energi menuju ketahanan dan kemandirian energi yang berkeadilan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong penggunaan energi baru terbarukan, salah satunya melalui Program Mandatori Biodiesel yang telah diterapkan sejak tahun 2014.
Biodiesel merupakan, campuran Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis minyak sawit dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) diesel.
Sejak pelaksanaan pertama, tingkat pencampuran biodiesel terus mengalami peningkatan. Pada 2015, pemerintah menetapkan campuran biodiesel sebesar 15 persen (B15), kemudian meningkat menjadi 20 persen (B20) pada 2016, dan 30 persen (B30) pada 2020.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah, dalam mempercepat transisi energi yang inklusif, dan berkelanjutan. Mulai 1 Februari 2023 pemerintah kembali meningkatkan, campuran biodiesel menjadi, 35 persen (B35).
Dalam mendukung program tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Bukit Indah, Kecamatan Nasal, berperan aktif dengan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan bibit kelapa sawit.
Sebanyak 5.000 kecambah sawit dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Simalungun telah dibagikan kepada 336 Kepala Keluarga (KK) di desa tersebut, dengan masing-masing KK mendapatkan 11 batang bibit sawit yang berusia 6 bulan.
Kades Bukit Indah Karsono melalui Sekdes Bukit Indah Miftahul mengungkapkan, hingga saat ini 336 KK telah mengambil bibit sawit yang telah disediakan. Bibit didistribusikan langsung di kantor desa disaksikan oleh seluruh aparatur pemerintahan desa.
"Betul, kami telah mengagarkan, sebanyak 5.000 kecambah PPKS Simalungun. Saat ini, 5000 kecambah atau bibit sawit dengan usia 6 bulan yang disalurkan kepada warga," paparnya.
Pemberian bibit sawit ini diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi minyak sawit, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada penyediaan bahan baku biodiesel.
Selain itu, langkah ini juga mendukung program pemerintah dalam mempercepat transisi energi terbarukan, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa melalui pengembangan perkebunan kelapa sawit yang ramah lingkungan.
"Allhamdulillah untuk 5000 bibit kepala sawit sudah didistribusikan semua. Pendistribusian dilakukan dengan cara simbolis. Kami harap dengan adanya pengadaan ini bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan, campuran biodiesel kedepan," ujarnya.*