KAUR TENGAH - Harga jual getah karet tingkat petani membaik. Di Kecamatan Kaur Tengah dibeli pengepul di harga Rp 9 ribu/Kilogram (Kg). Hanya saja, ini terjadi saat produksinya menurun.
Ernawati (43) warga Desa Padang Hangat Kecamatan Kaur Tengah mengungkapkan, selain kondisi tanaman yang berumur 15 tahun. Ditambah minimnya pemupukan lantaran harga pupuk nonsubsidi yang tak terjangkau. Juga belum normalnya kondisi tanaman setelah musim kemarau. Diduga kuat menjadi penyebab kurangnya produksi getah pada tanaman. Jika kondisi normal bisa menghasilkan hingga 50 Kg getah karet. Kini hanya 35 Kilogram (Kg) saja.
"Produksi getah susut 15 Kg dari biasanya. Sebab itu walau harga jual sedang membaik. Dampak yang kami rasakan belum banyak," singkat Ernawati, Rabu 3 Januari 2024.
Sementara itu, Sukardi (48) pengepul getah karet ikut membenarkan terjadinya penurunan produksi getah karet petani. Versinya, selain faktor kondisi tanaman dan cuaca. Kian sedikitnya getah karet yang dia tamping lantaran banyak petani yang mengganti tanaman karet dengan kelapa sawit.
"Dulu biasanya mengumpulkan paling tidak satu ton dari petani di Kecamatan Kaur Tengah saja. Kini paling kencang 1,5-2 ton dari petani karet di Kecamatan Kaur Tengah, Luas, dan Muara Sahung. Salah satu faktor kuat karena banyak petani karet beralih menanam kelapa sawit," ungkap Sukardi.
Sementara itu, Kades Sukarami Kecamatan Kaur Tengah Armansyah mengatakan, lantaran pertanian karet dinilai tak lagi menjanjikan. Kini banyak petani desanya menebang tanaman karetnya untuk diganti kelapa sawit.
"Sekitar 70 persen warga yang punya kebun karet itu sudah diganti dengan kelapa sawit. Alasannya, karena capek harus diolah setiap hari. Sektor pertanian ini dinilai tak lagi menjanjikan," tandasnya. (yie)