BENGKULU - Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir melanda Kota Bengkulu. Mulai menyebabkan dampak negatif bagi warga setempat. Seperti terpantau hari Minggu 22 Desember 2024.
Salah satu warung mie ayam di Kelurahan Kebun Tebeng Kelurahan Ratu Agung.
Tertimpa pohon jenis kedondong yang tiba-tiba tumbang saat hujan disertai badai.
Bukan hanya itu saja, cuaca ekstrem di daratan, ikut membuat meningkatnya gelombang di perairan laut Bengkulu. Ini membuat hasil tangkapan nelayan ikut berkurang.
BACA JUGA:Perubahan Cuaca, Warga Diminta Waspada Bencana
Saksi kejadian, Yardi (63) warga Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu yang memiliki warung buah di dekat tempat kejadian mengatakan, peristiwa pohon tumbang yang disebabkan cuaca ekstrem ini. Terjadi pada har Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Beruntung ini terjadi saat warung masih tutup dan pemilik tak berada di tempat kejadian.
"Terjadinya sekitar jam 06.00 WIB, saat kejadian saya ditelepon kakak. Aku datang ke sini sudah banyak warga sekitar yang memotong pohon," kata Yardi.
Pohon tersebut berukuran sekitar 15 meter melintang menutupi jalan sehingga banyak warga yang membantu mengevakuasi pohon tersebut sebelum kedatangan BPBD Kota Bengkulu.
Pohon tumbang disebabkan oleh cuaca hujan disertai angin kencang yang terjadi pada dini hari.
BACA JUGA:BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Buruk Hingga 10 Desember, Ini Penjelasan BPBD Kaur
Diketahui saat kejadian warung mie ayam pangsit memang belum buka akan tetapi tempat dan peralatan dagangan mie ayam pangsit tersebut hancur akibat dari peristiwa pohon tumbang tersebut.
"Lemari Etalasenya, perabotan, lantai dan atapnya hancur semua," terang Yardi.
Disambung istrinya Ponaria (79), warung mie ayam milik Asep Irawan (29), korban pohon tumbang baru, baru berjualan sekitar 2 minggu di lokasi kejadian.
"Kasian baru dua minggu dia ini berjualan," terang Ponaria.
Akibat dari kejadian tersebut korban Asep Irawan (29) mengalami kerugian sebesar Rp 15.000.000 dan tidak bisa berjualan untuk sementara waktu.