BENGKULU SELATAN (BS) - Menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini, pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah BS bertambah. Tidak tanggung-tanggung, jumlah pasokan BBM yang masuk ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di BS tembus hingga 56 ton setiap harinya.
Kendati demikian, meskipun ada penambahan pasokan kuota BBM yang dilakukan. Namun, antrean di SPBU masih terlihat mengular. Bahkan, pasokan tidak dapat memenuhi kebutuhan hingga sore hari. Terlihat jika BBM di SPBU Kutau dan SPBU Ibul sudah kosong setelah tengah hari.
Menanggapi hal itu, Pengawas SPBU Kutau Agustin Martoni mengaku, pasokan BBM yang diterima setiap hari memang mencapai 56 ton. Dari jumlah tersebut, rinciannya terbagi diantaranya, 24 ton pertalite, 8 ton bio solar, 8 ton pertamax, 8 ton pertamax turbo dan 8 ton pertamina dex.
Sementara itu, khusus BBM subsidi jenis Pertalite menjadi BBM favorit pemilik kendaraan di BS. Makanya, stok ditambah sekitar 8 ton per hari.
"Ya, memang ada penambahan kiriman BBM dari Depo Pertamina Pulau Baai Bengkulu," kata Agustin.
BACA JUGA:Mafia BBM Subsidi Bebas Antre di SPBU, Penerapan Barcode My Pertamina Dinilai Tidak Efektif
BACA JUGA:Timbun Ratusan Liter BBM Subsidi Jenis Pertalite, Pemuda Asal Bengkulu Selatan Masuk Bui
Pengawas menambahkan, penambahan stok ini untuk mengurangi kelangkaan BBM, dan untuk mencegah antre mengular hingga libur Nataru mendatang. Selain itu, per hari kebutuhan BBM yang diserap pelanggan SPBU Kutau mencapai 52 ton. Dengan kuota yang disediakan, seharusnya pelanggan mendapatkan BBM tanpa harus mengantre panjang.
Mengingat, khusus untuk peminat Pertamax sudah lumayan tinggi. Ini karena selisih harga Pertamax dengan Pertalite tidak banyak.
"Masyarakat berpandangan, dibandingkan beli pertalite eceran, mending beli pertamax sekalian," jelas Pengawas.
Senada disampaikan Manager SPBU Ibul Radius Prawira, bahwa pihaknya selalu menjaga pasokan BBM agar normal setiap harinya. Hal itu juga dibarengi dengan pelayanan yang disiplin dan merata. Pihaknya selalu tegak lurus dalam menerapkan aturan yang ditentukan oleh PT Pertamina.
"Semua BBM yang kami salurkan melalui system scan barcode. Pembeli tanpa barcode tidak akan dilayani," tegasnya.
Radius menambahkan, agar semua pelanggan kebagian, pihaknya juga melarang keras pembeli menggunakan jerigen. Terkecuali para nelayan yang memang sudah mengantongi surat rekomendasi dari OPD teknis, dalam hal ini dari Dinas Perikanan BS.
"Insya Allah kedepan pasokan BBM tetap stabil. Masyarakat juga harus bijak memanfaatkan BBM dan hindari antre berulang," pungkasnya.