Mafia BBM Subsidi Bebas Antre di SPBU, Penerapan Barcode My Pertamina Dinilai Tidak Efektif

Reporter: Rohidi Effendi |

Editor: Daspan Haryadi |

Jumat , 06 Dec 2024 - 06:36

Mafian BBM subsidi jenis Pertalite masih bebas antre di SPBU BS-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-

BENGKULU SELATAN (BS) - Mafian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite masih bebas antre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah BS.

Terbukti, sepanjang tahun 2024 ini sudah berapa kali kasus dan kejadian mencolok yang disebabkan oleh para mafia BBM subsidi pemerintah tersebut.

Seperti yang terbaru, ada warga yang tertangkap basa melakukan penimbunan BBM Subsidi jenis Pertalite, dari SPBU Kutau Kelurahan Kota Medan.

Bukan hanya itu, beberapa kali kejadian seperti kebakaran di SPBU Kutau juga tidak lain karena diindikasi disebabkan oleh para mafia BBM subsidi.

Oleh karena itu, penerapan barcode My Pertamina di SPBU selama ini dinilai tidak efektif untuk mencegah penimbunan BBM subsidi.

Mengingat, sampai kini masih saja ada para mafia BBM subsidi lolos mengisi membeli BBM jenis Pertalite meski tanki kendaraannya sudah dimodifikasi.

Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, S.IK melalui Wakapolres Kompol Rahmat Hadi Fitrianto, SH, S.IK saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa) membenarkan hal itu.

Menurut Wakapolres, ada beberapa alasan barcode My Pertamina tidak efektif mencegah penimbunan BBM subsidi yang terjadi di wilayah Kabupaten BS.

Salah satunya, sambung Wakapolres, karena belum semua SPBU memberlakukan wajib barcode My Pertamina saat mengisi BBM subsidi.

"Sejauh ini, khusus di Bengkulu Selatan ini mungkin baru SPBU Ibul yang efektif menerapkan barcode My Pertamina," kata Wakapolres.

Sedangkan, jelas Kompol Rahmat, di SPBU lain masih belum terlalu efektif. Seperti kasus yang berhasil diungkap Polres BS, kendaraan dengan tanki modifikasi masih lolos mengisi BBM subsidi.

Dilanjutkan, modus pelaku penimbun BBM subsidi menjalankan aksinya adalah dengan cara membuat tanki kendaraan berkapastitas besar.

mafia bbm subsidi bebas antre di spbu, penerapan barcode my pertamina dinilai tidak efektif                            bengkulu selatan (bs) - mafian bahan bakar minyak (bbm) subsidi jenis pertalite masih bebas antre di stasiun pengisian bahan bakar umum (spbu) wilayah bs.
terbukti, sepanjang tahun 2024 ini sudah berapa kali kasus dan kejadian mencolok yang disebabkan oleh para mafia bbm subsidi pemerintah tersebut.
seperti yang terbaru, ada warga yang tertangkap basa melakukan penimbunan bbm subsidi jenis pertalite, dari spbu kutau kelurahan kota medan.
bukan hanya itu, beberapa kali kejadian seperti kebakaran di spbu kutau juga tidak lain karena diindikasi disebabkan oleh para mafia bbm subsidi.
oleh karena itu, penerapan barcode my pertamina di spbu selama ini dinilai tidak efektif untuk mencegah penimbunan bbm subsidi.
mengingat, sampai kini masih saja ada para mafia bbm subsidi lolos mengisi membeli bbm jenis pertalite meski tanki kendaraannya sudah dimodifikasi.
baca juga:timbun ratusan liter bbm subsidi jenis pertalite, pemuda asal bengkulu selatan masuk bui
baca juga:pastikan bbm subsidi masyarakat aman, spbu di bs usulkan 43.200 ton bbm subsidi ke pertamina
kapolres bs akbp florentus situngkir, s.ik melalui wakapolres kompol rahmat hadi fitrianto, sh, s.ik saat dikonfirmasi radar kaur (rka) membenarkan hal itu.
menurut wakapolres, ada beberapa alasan barcode my pertamina tidak efektif mencegah penimbunan bbm subsidi yang terjadi di wilayah kabupaten bs.
salah satunya, sambung wakapolres, karena belum semua spbu memberlakukan wajib barcode my pertamina saat mengisi bbm subsidi.
"sejauh ini, khusus di bengkulu selatan ini mungkin baru spbu ibul yang efektif menerapkan barcode my pertamina," kata wakapolres.
sedangkan, jelas kompol rahmat, di spbu lain masih belum terlalu efektif. seperti kasus yang berhasil diungkap polres bs, kendaraan dengan tanki modifikasi masih lolos mengisi bbm subsidi.
dilanjutkan, modus pelaku penimbun bbm subsidi menjalankan aksinya adalah dengan cara membuat tanki kendaraan berkapastitas besar.
dengan tangki yang tidak sesuai standar pabik, kemudian pelaku akan datang ke spbu dengan membeli bbm subsidi dalam jumlah banyak.
"mungkin saja mereka ini ada kerjasama dengan operator di spbu, atau memang operator spbu tidak tahu," jelas kompol rahmat.
mengingat, tegas wakapolres, kalau memang menerapkan barcode my pertamina, pengisian bbm itu kan dibatasi dengan maksimal 40 liter.
sedangkan, ketika mobil yang telah memiliki tangki minyak modifikasi, bebas mengisi bbm dengan jumlah banyak sesuai kapasitas tangki yang telah diubah.
"kalau saya tidak salah, jika pakai barcode my pertamina, isi bbm di spbu itu maksimal 40 liter. tapi, kalau dimodifikasi jelas lebih banyak," tegasnya.
sekedar mengingatkan, polres bs berhasil menangkap seorang pria berinisial ds alias di (28), warga desa pagar dewa kecamatan kota manna.
dari penangkapan itu, polisi berhasil menyita barang bukti berupa 120 liter bbm jenis pertalite, satu unit mobil, 5 buah jerigen, dan barang bukti lainnya.
pelaku ditangkap di jalan gama i kelurahan pasar baru kota manna. ketika itu pelaku baru selesai mengisi bbm pertalite di spbu kutau. *

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Rabu 18 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan