KAUR TENGAH - Bagi sebagian pelajar, akses internet dengan beragam informasi di dalamnya. Menjadi jalan pintas dalam mengerjakan tugas rumah yang diberikan tenaga pengajar di sekolah.
Praktek copy paste dari “mbah Google" ini membuat kualitas generasi penerus bangsa mengkhawatirkan. Ditakutkan mereka kurang memahami materi dalam sebuah mata pelajaran (Mapel).
"Kemajuan teknologi memang ibarat pisau bermata dua. Hal ini merupakan salah satu dampak buruknya. Masalah ini harus menjadi perhatian bersama. Baik itu oleh tenaga pengajar disekolah, juga orang tua di rumah," ujar Camat Kaur Tengah Marhen Syafri, S.Pd, Jumat 29 Desember 2023.
BACA JUGA:Sambut Tahun Baru, Harga Daging Stabil
BACA JUGA:Peserta Pemilu Ditegaskan Tak Pakai Ini Saat Kampanye
Dicontohkannya, ketika seorang guru memberikan tugas mengarang Cerpen pada peserta didik. Tujuan mempertajam kemampuan peserta didik dalam merangkai kata, menuliskan kreativitas.
Dalam menyelesaikan tugas pembelajaran itu. Penggunaan buku ataupun internet hanyalah sebagai refrensi saja.
"Kemudian harapan kami rekan dewan guru juga bisa berinovasi dan kreatif dalam memberikan tugas pada pelajar. Ini untuk mengurangi indkasi menjiplak buku atau internet dalam mengerjakan tugas yang berikan," pungkasnya. (yie)