BENGKULU - Hujan deras yang terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Bengkulu sejak Minggu 1 Desember 2024 malam hingga Senin 2 Desember 2024 pagi. Telah menyebabkan terjadinya bencana banjir dengan ketinggian 30-150 Centimeter (Cm) di beberapa wilayah di Kota Bengkulu. Tak hanya itu saja, ekstremnya cuaca ikut membuat terjadinya pemadaman arus listrik di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) dan Kabupaten Seluma.
Pantauan di lapangan, bencana banjir yang disebabkan tingginya intensitas hujan ini terjadi di 7 titik wilayah Kota Bengkulu. Yakni, Kelurahan Pekan Sabtu, Kelurahan Bumi Ayu dan Kelurahan Betungan di Kecamatan Selebar, Kelurahan Kebun Tebeng, Kelurahan Tanah Patah dan Kelurahan Sawah Lebar di Kecamatan Ratu Agung. Juga Kelurahan Tanjung Jaya Kecamatan Kampung Melayu.
Bencana banjir terpantau paling parah di Kelurahan Tanjung Jaya Kecamatan Kampung Melayu dengan ketinggian hingga 150 Cm. Selain disebabkan tingginya intensitas hujan, banjir di tempat ini juga disebabkan pasangnya air laut yang masuk ke muara sungai.
Bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Bengkulu ini, tak hanya merendam puluhan rumah. Tapi juga merendam areal persawahan hingga memutus akses penghubung antar wilayah. Seperti terjadi di Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar, musibah banjir merendam ratusan hektare sawah dan memutus akses pengen menuju Desa Air Kemuning Kecamatan Sukaraja.
Ketua RT 19/RW 1 Kelurahan Kebun Tebeng, Saiful Ali (51) mengatakan, banjir yang terjadi di tempatnya mulai terpantau pukul 05.00 WIB hari kejadian. Saat itu, tingkat ketinggian banjir di tempatnya bervariasi dari 30-50 Cm. Saat dikonfirmasi pukul 13.00 WIB diakuinya banjir telah mulai surut.
"Air terpantau masuk rumah waktu mau Salat Subuh. Kini sudah mulai surut," ungkap Saipul Ali yang berasal dari Desa Kemang Manis Kecamatan Kaur Tengah Kabupaten Kaur itu.
BACA JUGA:3 Kali Ganti Bupati, Masalah Jalan Banjir di Desa Ini Belum Juga Teratasi!
Sementara itu, di Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. Walaupun banjir tak sampai merendam rumah warga. Meningkatnya debit air di Sungai Air Lagan membuat ratusan hektare sawah di tempat itu terendam.
Selain itu, meningkatnya debit air sungai juga merendam jalan menuju Desa Air Kemuning Kecamatan Sukaraja terendam hingga ketinggian pinggang orang dewasa. Sehingga memutus akses penghubung kedua wilayah.
Faisal (25) warga Dusun I Desa Air Kemuning mengungkapkan, terputusnya akses lantaran jalan yang terendamnya jalan penghubung. Membuat kegiatan di SD dan SMP yang ada di desanya harus diliburkan. Ini karena tenaga pendidik terjebak, tak mempu melalui jalan yang terendam banjir.
"Padahal hari ini (Senin, 2 Desember 2024) pelajar di kedua sekolah mulai ulangan semester ganjil. Tapi karena guru tak bisa lewat karena jalan yang banjir. Kedua sekolah terpaksa diliburkan," ungkap Faisal.
Terpisah, Yudi Pramono (35) warga Desa Lagan Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Benteng mengatakan, hujan deras membuat terjadinya pemadaman arus listrik di kecamatannya dan Kecamatan Talang Empat kabupaten setempat. Mati lampu juga terjadi di Desa Kuti Agung dan Desa Air Kemuning di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.
"Mari lampu sejak mulai hujan. Hingga sekarang (Senin, 2 Desember 2024 pukul 14.00 WIB) listrik masih belum menyala," pungkasnya.