MAJE – Minat anak muda untuk terjun ke dunia pertanian di Kabupaten Kaur menunjukkan angka yang cukup signifikan.
Berdasarkan survei yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, sekitar 60 persen lebih generasi milenial di wilayah ini tertarik untuk berkecimpung dalam petani melenial.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian melenial kini semakin dilirik oleh generasi muda di Kaur.
Ketertarikan anak muda Kaur terhadap dunia pertanian melenial tidak terlepas dari pandangan bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk menghasilkan pendapatan yang menggiurkan.
Selain itu juga dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI). Akan memberikan upah sebesar Rp 10 juta kepada anak muda yang terjun tertarik berkecimpung mengikuti program petani milenial ini.
BACA JUGA:Program Petani Milenial, Kades Tanjung Aur : Ini Kesempatan Emas Pemuda
BACA JUGA:Tarik Milenial Menjadi Petani, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah Pusat
Kadis Pertanian Kabupaten Kaur, Kastilon Sirad, S.Sos, menyampaikan dalam mendukung dan mensukseskan program petani milenial ini.
Pihaknya telah mengambil langkah nyata, dengan melakukan sosialisasi secara luas.
Kastilon menambahkan, sosialisasi dilakukan melalui berbagai media, seperti media sosial (sosmed), media online, media cetak, hingga grup-grup komunitas.
Terkait dengan upah sebesar Rp 10 juta yang dijanjikan pemerintah.
Syaratnya harus tergabung dalam program petani milenial dengan cara, mendaftar diri
https://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/ kemudian pilih opsi petani milenial, lalu lengkapi formulirnya.
Jika sudah terdaftar nanti akan dihubungi oleh untuk mengikuti pelatihan tersebut.
"Untuk mendapatkan upah sebesar Rp 10 juta. Seperti apa yang disampaikan oleh Kementan RI. Syaratnya, harus terdaftar menjadi petani milenial dulu. Jika tidak terdaftar, maka tidak akan mendapatkan gaji beserta fasilitas pertanian berteknologi tinggi. Untuk anak muda, harapan saya bisa memanfaatkan peluang ini, sebaik mungkin," paparnya.