RADAR KAUR - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh dan Universitas Syiah Kuala memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa Palestina yang ingin melanjutkan pendidikannya baik Strata 1 (S1) maupun Pasca Sarjana (S2), dan Doktoral (S3).
Dengan kuota awal sebanyak 83, beasiswa yang diberikan oleh Universitas Syiah Kuala dan Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Aceh ini akan mencakup biaya kuliah, biaya hidup, dan biaya asrama, visa mahasiswa, asuransi kesehatan, yang akan diberikan selama empat tahun untuk program sarjana dan selama dua tahun untuk program pascasarjana.
Kesepakatan tersebut tertuang secara resmi dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani antara Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Marwan selaku Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dengan Kedutaan Besar Palestina di Indonesia yang diwakili oleh HE. Dr. Zuhair S.M. Al Shun selaku Duta Besar Palestina di Indonesia.
Dikutip dari khazanah.republika.co.id, Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Prof. Dr. Ir. Marwan mengatakan, memberikan dukungan untuk mahasiswa Palestina, melalui inisiatif dengan memberikan beasiswa. Dengan harapan beasiswa yang diberikan dapat menjadikan mahasiswa Palestina menjadi mahasiswa yang berkualitas.
BACA JUGA:Ini Biang Keroknya, Jalan Provinsi Licin
BACA JUGA:Perades Lama Tak Aktif, Kades Susun Perangkat Baru
“Kami berharap inisiatif ini dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa Palestina, untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan potensi mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik,” katanya.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun menyampaikan, atas nama rakyat Palestina, dia mengucapkan terima kasih kepada Universitas Syiah Kuala, Ikatan Dokter Indonesia, dan rakyat Indonesia atas beasiswa yang diberikan kepada para mahasiswa Palestina.
Beasiswa ini merupakan bentuk dukungan yang sangat berarti bagi pihaknya, dan akan membantu para mahasiswa Palestina untuk mengembangkan diri, meraih cita-cita dan kesuksesan mereka.
“Kami sangat berharap agar para mahasiswa Palestina dapat memanfaatkan beasiswa ini dengan sebaik-baiknya, dan para mahasiswa Palestina dapat menjadi duta bangsa Palestina di Indonesia,” ungkapnya.
Ketua IDI Wilayah Aceh Safrizal Rahman mengungkapkan, 83 kuota beasiswa mencakup 5 kuota pendidikan kedokteran, 3 kuota kedokteran gigi, 15 kuota kedokteran spesialis, 5 kuota ilmu keperawatan, 3 kuota pasca sarjana ilmu keperawatan, 2 kedokteran hewan, 2 pasca sarjana kedokteran hewan dan kesehatan publik, 15 kuota dari ilmu kelautan dan perikanan, 7 dari sains dan ilmu matematika, 11 kuota dari ilmu teknik dan 6 dari pasca sarjana ilmu teknik, serta 7 kuota dari berbagai fakultas pascasarjana di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
BACA JUGA:Desa Maur Dapat Cuan saat Tahun Baru, Begini Caranya
BACA JUGA:Desa Mandiri Lawan Penyakit, Camat Luas Jelaskan Caranya
“Dengan permulaan yang baik ini, kami juga berharap universitas di sekitar Aceh akan turut berpartisipasi dalam memberikan lebih banyak kuota. Sehingga bisa menampung lebih banyak mahasiswa Palestina untuk meneruskan pendidikannya,” kata Dr Safrizal yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengapresiasi inisiatif IDI Wilayah Aceh dan Universitas Syiah Kuala ini. Melalui penandatanganan perjanjian kerjasama pendidikan ini, diharapkan Universitas Syiah Kuala sudah bisa memperoleh nama para calon mahasiswa dari Palestina.