KORANRADARKAUR.ID- Tahun 2024 jumlah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 300 Triliun (T) yang mana anggaran untuk subsidi.
Dengan langkah Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat ini telah menghapus seluruh hutang atau tunggal bagi petani, nelayan maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dengan sudah dihapuskan tidak menjadi beban lagi bagi masyarakat kecil.
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman mengatakan, kebijakan ini untuk menghapus secara administratif dari blacklist bank sehingga diberikan payung hukum.
Supaya ekonomi bergerak dan 1 juta UMKM yang terbantu dihapuskan utang bisa ikut memanfaatkan kembali fasilitas kredit yang akan diluncurkan pada tahun 2025.
Dalam mengembangkan usaha sebagian besar pelaku usaha mengandalkan pinjaman dari bank.
Tetapi untuk besaran pinjaman sesuai dengan usaha mikro dengan usaha kecil, maupun menengah adalah tekad dan disiplin dalam manajemen keuangan.
BACA JUGA:Bingung Menentukan Ukuran Akuarium untuk Ikan Hias yang Ideal, Simak Penjelannya di Sini
Modal dasar untuk sukses usaha adalah disiplin keuangan serta meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat.
Penyaluran KUR untuk UMKM bukan sekedar besaran uang, juga mempertimbangkan aspek kualitas.
Saat ini Kementerian UMKM bersama lembaga penyalur menekankan aspek kualifikasi dan kualitas. Juga yang penting pembinaan terhadap penerima KUR.
Program KUR diharapkan bisa terserap dan dapat diakses, subsidi bunga dengan mempertimbangkan aspek kualitas.
Program KUR diharapkan tidak digunakan untuk kepentingan konsumtif tetapi disektor produktif.
Untuk itu harus ada pendampingan setelah KUR disalurkan untuk modal UMKM dengan begitu maka UMKM tersebut akan lebih berkembang dan maju.
BACA JUGA:Asta Cita, Bandar dan Kurir Narkoba Kaur Digulung Polisi, Ini Jumlah Tersangkanya