Pada pagi, sore hingga malam hari, dermaga ini sering dipenuhi dengan pemancing yang menggunakan berbagai teknik memancing, terutama casting.
Pemancing menggunakan umpan hidup atau umpan buatan yang dilemparkan ke lokasi-lokasi yang dianggap strategis, seperti di sekitar bebatuan, tanaman air, dan pinggiran dermaga yang lebih dalam.
BACA JUGA:Beragam Virus Serang Ternak di Bengkulu Selatan, Distan : Respon Pemerintah Pusat Masih Kurang
Teknik casting memungkinkan pemancing untuk mengendalikan umpan dengan cara yang lebih fleksibel, sehingga meningkatkan peluang untuk mendapatkan ikan yang lebih besar.
Selain menawarkan lokasi yang ideal untuk mancing, Dermaga Linau juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Banyak warga Desa Linau yang memanfaatkan kunjungan para pemancing dengan membuka usaha pedagang makanan dan minuman bagi para pemancing yang menghabiskan waktu berjam-jam di dermaga.
Dampak lainnya adalah kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut dan ekosistem sekitar dermaga.
BACA JUGA:Mengunjungi Desa Wisata Terbaik di Jabar, Mari Kenalk 5 Produk Wisata Bantar Karet
Pemerintah setempat bersama masyarakat mengedukasi para pemancing untuk mematuhi aturan dalam menangkap ikan, seperti tidak menangkap ikan dengan cara yang merusak dan menjaga kebersihan lingkungan.
Hal ini bertujuan agar ekosistem laut sekitar Dermaga Linau tetap terjaga dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Dermaga Linau kini semakin dikenal sebagai destinasi mancing casting yang menawarkan pengalaman seru dan tantangan tersendiri.
Keindahan alamnya, ditambah dengan keberagaman ikan yang ada di perairan sekitar, menjadikan dermaga ini sebagai salah satu spot favorit bagi para pemancing yang mencari sensasi memancing ikan predator.
Bagi siapa saja yang ingin menikmati hobi memancing dalam suasana yang tenang dan menyegarkan, Dermaga Linau di Desa Linau, Kecamatan Maje, adalah pilihan yang sangat tepat.