BENGKULU SELATAN (BS) - Sejak beberapa waktu lalu, virus Septicaemia Epizootica (SE) atau lebih dikenal penyakit ngorok mewabah di Kabupaten BS.
Namun, saat virus tersebut sedang marak dan mengganas menyerang ternak milik masyarakat. Dikabarkan, ada pula oknum yang memanfaatkan situasi.
Masyarakat diketahui menemukan kerbau yang awalnya sudah mati karena penyakit ngorok. Namun, masih dijual ke toke untuk kemudian dagingnya dipasarkan lagi.
Itu artinya, sama saja jika dagingnya yang dijual ke masyarakat pembeli tersebut adalah bangkai kerbau yang sudah mati dan belum sempat disembelih.
Itin (43) warga Kecamatan Manna pada Radar Kaur (RKa) mengaku, jika beberapa hari lalu, ia memang mencurigakan ada oknum yang memanfaatkan situasi ini.
BACA JUGA:Kecamatan Maje Bakal Lakukan Sosialisasi Penyakit Ngorok Ternak ke Lapangan
BACA JUGA:Penyakit Ngorok di Bengkulu Terus Meluas, Ratusan Ternak Ditemukan Mati!
Yang mana, oknum itu seolah-olah mencari kerbau yang mati akibat penyakit ngorok. Mereka, nekat mengambil bangkai kerbau untuk kemudian dijual ke toke.
"Beberapa hari lalu, saya menjumpai ada kerbau mati di tengah ladang sawah. Namun, kerbau itu justru masih dijual oleh oknum ke seorang toke," katanya.
Biasanya, lanjut Itin, para oknum itu bereaksi saat malam hari. Sehingga, tidak ada masyarakat yang merasa curiga dengan aksi mereka.
Lebih parah lagi, Itin menyebut memang ada oknum toke yang mendatangi pemilik ternak untuk menawarkan akan membeli ternak yang sudah mati.
BACA JUGA:5.661 Ternak di BS Terancam Penyakit Ngorok, Ini Tambah Vaksin Diterima Distan
"Kerbau dan sapi saya juga banyak mati akibat ngorok. Tapi, kemarin ada seorang yang datang ke rumah, dan mau membeli ternak saya yang sudah mati. Tapi saya tolak karena sama saja saya menjual bangkai," jelasnya.
Dirinya yakin, kejadian ini bukan hanya terjadi di wilayah Kecamatan Manna saja. Namun, diperkirakan juga terjadi di beberapa kecamatan lain di Kabupaten BS.
"Mereka itu sudah terlatih. Biasnya mereka sengaja juga membeli kerbau atau sapi yang masih sehat. Kemudian, darah dari kerbau atau sapi yang sehat itu dilumurkan ke bangkai tadi. Agar masih kelihatan segar," sebutnya.