Belum lame ini Pak Beluk diterima kerje di gudang salah satu perusahaan. Hari pertama kerja Pak Beluk dapat shift pagi, karena anak baru.
Singkat cerite, Pak Beluk ni ndak berangkat kerje. Betepatan jarak 5 menit agi jak lokasi Kantor Pak Beluk ini ade razia zebra. Sedangkan kenan ini dide bawe surat menyurat dengan helm. Sebab selame ini jarang ade razia.
"Astaghfirullah, razia pule. Terlambat kalu mbak ini aku ini," kate Pak Beluk.
Waktu lah nunjukan jam 7.00 WIB sedang Pak Beluk wajib di Kantor jam 7.30 WIB. Akhirnya terbesit lah pikiran minjam seragam baru Satpam bapang kawannye. Anggapan Pak Beluk kalu berpakaian baju Satpam dide bakal di razia agi. Sebab Satpam mitra kerja Polisi. Otomatis dalam hati Pak Beluk dimaklumi.
Singkat cerita Pak Beluk nerobos razia, motor kenan ni dide lengkap.
"Preeet," bunyi pluit polisi.
"Selamat pagi pak," tambah Pak Polisi.
"Selamat pagi juga pak," jawab Pak Beluk.
"Boleh saya lihat surat-surat kendaraannya pak," tanye Polisi.
"Maaf pak, ketinggalan di rumah, soalnya saya mau buru-buru pengamanan," jawab Pak Beluk.
"Mohon maaf pak, silahkan minggir dulu," jawab polisi.
"Saya buru-buru pak, masa tidak menghargai saya ini juga anggota pak, bedanya bapak polisi saya Satpam," jawab Pak Beluk.
"Maaf pak saya bukan tidak menghargai, tapi bapak sudah melanggar aturan lalu lintas," jawab Polisi.
"Saya tidak melanggar pak, sesama anggota harus saling hormat pak. Saya ini Pak Beluk anggota Satpam daerah sini. Masa bapak tidak mau menghargai sesama anggota pak," tegas Pak Beluk.
"Silahkan koperatif pak," jawab Polisi.