Bukit ini merupakan gugusan dari rangkaian Bukit Barisan yang memiliki hamparan cukup luas untuk dimanfaatkan sebagai sarana aktifitas masyarakat.
Maka hamparan di atas bukit ini menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat setempat untuk berkumpul mengisi waktu luang dengan berbagai aktifitas seperti bermain layang-layang aturan bersantai.
Juga untuk spot foto mengabadikan berbagai momen dengan berfoto, ataupun hanya menikmati pemandangan dengan udara yang sejuk.
Desa Wisata Silungkang Duo setidaknya mempunyai sekitar 50 potensi wisaya yang terdiri dari beberapa potensi warisan budaya tak benda, potensi alam dan 2 jenis cagar budaya.
Dari 50-an potensi tersebut hanya berhasil diinput ke dalam website desa budaya sebanyak 37 potensi.
Dari 37 potensi tersebut, dibgi menjadi 3 kelompok utama, yakni:
BACA JUGA:Jadi Andalan Desa Wisata, Yuk Kenal Lebih Jauh Tari Piring dari Sumbar
1. Potensi Terpopuler.
Untuk kelompok ini yakni Songket dan Kinci Kopi. Songket diklasifikasikan ke dalam potensi terpopuler karena telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI).
Juga telah diangkat ke dalam sebuah festival internasional dengan nama Sawahlunto Songket Silungkang International Carnival (SISSCA).
Sedangkan Kinci Kopi diklasifikasikan jadi potensi terpopuler karena keberadaannya yang banyak mencuri perhatian dari berbagai pihak.
2. Potensi Terunik
Yang masuk dalam kategori ini seperti Basilone, yakni permainan anak-anak dengan mengguanakan pelepah pinang yang sudah tua dan gugur lalu dijadikan “kendaraan luncur”.
BACA JUGA:Kunjungi Desa Wisata Batang Barus Solok, Ada Peninggalan Tertua di Sumatera Barat
Oleh anak-anak dalam bermain dengan cara ditarik atau meluncur di permukaan tanah dengan kemiringan tertentuk.
Karena namanya yang unik, mudah diingat dan mudah diucapkan. Maka kalsifikasikanlah Basilone ini sebagai potensi terunik