Eks Panglima Kodam II Sriwijaya Pernah Duduki Jabatan KSAD, Ssstt...Ada yang Dilarang Masuk Markas Besar AD

Rabu 09 Oct 2024 - 08:01 WIB
Reporter : Rohidi Efendi
Editor : Daspan Haryadi

KORANRADARKAUR.ID - Perwira tinggi TNI AD yang pernah menduduki jabatan sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II Sriwijaya, berhasil mencetak karier yang cemerlang.

Bagaimana tidak, sepanjang sejarah berdirinya Kodam II/Sriwijaya, tercatat sudah ada 3 orang perwira tinggi TNI AD mantan alias eks Pangdam berhasil mencapai karier yang mentereng.

Ketiga perwira tinggi TNI AD ini bisa tembus ke jabatan tertinggi TNI yaitu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), hingga ada pula yang pernah menduduki jabatan Wakil Presiden (Wapres) RI.

Hal tersebut tentu menjadi kebangaan tersendiri bagi Kodam II/Sriwijaya. Sebab, seseorang yang pernah di satuan militer ink bisa berhasil mendapatkan jabatan dan pangkat yang cemerlang.

Lalu, siapa saja ketiga orang eks Pangdam II/Sriwijaya yang berhasil memperoleh karier cemerlang, dan tembus menduduki jabatan sebagai KSAD, hingga jabatan Wapres RI tersebut.

BACA JUGA:HUT ke-79 TNI, Presiden RI Joko Widodo Berikan Tanda Kehormatan Kepada 13 Perwira TNI, Ini Nama - Namanya

Untuk lebih jelasnya, simak rangkuman selengkapnya yang dikutip dari laman nasional.sindonews.com yang akan KORANRADARKAUR.ID sajikan berikut ini : 

1. Jenderal TNI (HOR) (Purn) Bambang Utoyo

Urutan pertama mantan Pangdam II/Sriwijaya yang pernah menduduki jabatan KSAD yaitu, Jenderal TNI (HOR) (Purn) Bambang Utoyo.

Jenderal TNI berbintang ini pernah diangkat menjadi KSAD. Sebelum itu, Bambang sempat pensiun dari dinas aktif militer per 5 September 1952 pangkat Kolonel karena alasan kesehatan.

Kemudian, pasca kejadian 17 Oktober 1952, demi mengatasi ketegangan Bambang aktif kembali dan menjabat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium II dengan pangkat Kolonel.

Selanjutnya, pada 10 Juni 1955 Presiden Soekarno menunjuk Bambang Utoyo sebagai KSAD dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).

Ia dilantik pada tanggal 27 Juni 1955 menggantikan Kolonel Inf (Purn) Zulkifli Lubis. Namun, dipilihnya Bambang Utoyo memicu pro dan kotra di internal TNI AD.

Bahkan, sejumlah perwira memboikot pelantikan KSAD yang baru. Ngerinya lagi, mereka yang memboikot meminta pelantikan Bambang Utoyo dianulir.

Meski begitu, pelantikan dengan tanpa tata cara militer yang lengkap tetap digelar. Tanpa barisan musik TNI, lagu Indonesia Raya tetap dikumandangkan.

Kategori :