BACA JUGA:KPU Diminta Simulasi Pencoblosan Kotak Kosong Pilkada 2024, Perhatikan Sebabnya
BACA JUGA:Apakah STNK Langsung Keluar Saat Membeli Motor Baru? Temukan Jawabannya di Sini!
Proses ini dimulai sebelum kualitas minyak sawit memburuk atau sebelum kualitasnya melebihi batas komersial yang ditentukan.
Adanya standarisasi panen kelapa sawit ini bertujuan memberikan gambaran yang baik kepada PKS.
Khususnya mereka yang berminat mengetahui dan mendalami situasi di perkebunan.
Dengan demikian, baik itu pekebun maupun pabrik dapat memiliki pemahaman yang sama tentang faktor-faktor yang diperlukan.
Ini untuk memaksimalkan hasil dan kualitas produk di produksi kelapa sawit.
Standarisasi
Ada beberapa kriteria atau standarisasi yang harus perhatikan sebelum melakukan panen pada tanaman kelapa sawit, yakni:
- Pemanenan minimal setiap 7-8 hari sekali dengan interval sesuai dengan yang dikehendaki.
- Panen pada waktu dan kematangan yang tepat dan dengan cara yang benar, tanpa menyebabkan kerusakan pada tandan dan kelapa sawit.
- Standar kematangan panen yang harus dipenuhi minimal ada 1 brondol lepas per tandan.
- Jumlah tandan buah segar yang dipanen dicatat dengan benar pada setiap periode panen.
Itulah standarisasi atau kriteria panen sawit yang harus diketahu agar hasil produksi memiliki kualitas yang tinggi.
Dengan begitu, perolehan keuntungan pun akan jadi lebih maksimal. ***