Beras Penyumbang Inflasi Terbesar Bengkulu, Ini Saran BPS pada Pemda dan TPID

Kamis 05 Sep 2024 - 06:26 WIB
Reporter : Hery Kurniawan
Editor : Daspan Haryadi

BENGKULU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu meminta pemerintah paerah juga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjaga stabilitas harga beras. 

Pasalnya, komoditi bahan makanan pokok ini merupakan salah satu penumpang inflasi terbesar di Bengkulu. 

"Sejak awal 2024 hingga Juli harga beras mulai ada normalisasi. Tapi pada Agustus 2024 kemarin kami melihat beras menyumbang inflasi sebesar 0,02 poin, ini perlu menjadi perhatian," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal, Rabu 4 September 2024.

Dia lalu mengingatkan kondisi tahun 2023. Yang mana harga beras terus naik bahkan hampir sepanjang tahun. 

BACA JUGA:Jumlah Pelamar Seleksi CPNS 2024 di BS Tembus 335 Orang, Peserta Lengkapi Berkas Masih Sepi

Apalagi, sejak awal Agustus lalu harga beras mulai mengalami kenaikan. Sehingga makin berpeluang menjadi penyumbang inflasi di Bengkulu. 

"Kami khawatir seperti tahun yang lalu, karena harga beras tidak turun dia stagnan, dan naik, takutnya naik terus. Potensi inflasi seperti ini yang perlu diantisipasi," tambah Win Rizal.

Dia mengatakan, kenaikan harga biasanya terjadi, karena permintaan tidak seimbang dengan stok komoditas yang ada di pasaran, atau terjadi kekurangan pasokan komoditas.

BACA JUGA:Musim Kemarau, Ini Dampak Terhadap Ekonomi Petani

"Untuk beberapa komoditas seperti beras ini saya yakin upaya yang dilakukan sudah maksimal, dan bahkan ditengarai ada kondisi dimana sebenarnya beras stoknya ada tapi harganya masih naik, nah ini yang perlu upaya lagi untuk menjaga stabilitas," kata dia lagi.

Dia juga.engatakan, perlu upaya bersama dalam menjaga harga komoditas beras tetap stabil di pasaran, masyarakat sebagai konsumen tidak perlu khawatir kekurangan pasokan beras, para pihak api juga jangan memanfaatkan situasi membuat situasi harga beras jauh lebih tinggi dari kondisi normal.

BACA JUGA:Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ini Langkah Dewan Guru Terkini

"Walaupun misalkan daerah di Bengkulu tidak dalam kondisi panen misalnya, kan bisa mendatangkan dari luar daerah, artinya banyak cara untuk meredam ketimpangan suplai dan permintaan," kata Win Rizal.

Saat ini, harga beras di pasar-pasar tradisional di Kota Bengkulu berkisar pada rentang Rp 20-26 ribu/cupak (dalam satuan penjualan beras eceran di Provinsi Bengkulu, 1 cupak beras beratnya sekitar 1,5 kilogram). 

Kemudian harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang didistribusikan oleh Bulog harganya Rp 60 ribu/kemasan 5 kilogram.

Kategori :