BENGKULU SELATAN - Menanggapi kabar ada 3 oknum guru terancam sanksi tegas gegara bikin konten video memarahi murid yang belum pandai berhitung.
Sekda BS Sukarni Dunip, SP, M.Si mengimbau agar seluruh guru ASN maupun non ASN yang ada di Kabupaten BS untuk bijak dalam menggunakan media sosial (Medsos).
Sekda meminta agar tidak ada lagi guru ASN yang sengaja ataupun tidak sengaja bermain Medsos saat jam pelajaran sekolah masih berlangsung.
Terutama, Sekda mengecam keras para guru ASN yang suka membagikan video yang isinya memancing keresahan dan kegaduhan masyarakat luas.
Sekda berharap, kejadian ini harus menjadi pelajaran penting bagi seluruh guru ASN yang ada di BS. Sebab, guru merupakan contoh telandan bagi anak didiknya.
Mestinya, para guru itu harus lebih fokus mengajar anak didik di sekolah. Jangan membuat gaduh dengan postingan di Medsos seperti facebook dan lainya.
BACA JUGA:Dua Nama Kabupaten yang Muncul dalam Wacana Pemekaran Kabupaten Lampung Selatan
BACA JUGA:Sejak Tahun 2015, Wacana Pemekaran Lampung Tengah Masih Menimbulkan Tanda Tanya
"Saya tidak ada melarang bermain Medsos. Akan tetapi, akan lebih baik jika lebih mengutamakan yang informatif, edukatif dan tidak menuai kritik," pesan Sekda.
Sementara itu, mengenai video oknum guru yang sedang memarahi murid, Sekda tidak sepenuhnya menyalahkan oknum guru yang ada dalam video tersebut.
Justru sebaliknya, Sekda menilai jika tujuan guru tersebut adalah baik. Guru itu tentu bertujuan agar anak didiknya belajar dan mengikuti arahan guru.
Yang harus disesalkan itu, kenapa kegiatan belajar justru di bikin video dan diunggah ke Medsos. Pada akhirnya, video itu memancing kontroversi.
BACA JUGA:Ciri Khodam Pendamping dengan Kekuatan Supranatural Tinggi, Kemampuan Menjaga dan Melindungi
Jelas saja, jika melihat secara sekilas dalam video itu memancing kegaduhan masyarakat. Terbukti, rerata tanggapan dari positingan itu menyalahkan sosok guru kejam dan kasar kepada muridnya.
"Ini harus menjadi perhatian bersama. Terutama bagi guru, murid, orang tua dan Dinas Pendidikan," ujar Sekda.