KORANRADARKAUR.ID – Ngurah Rai atau nama lengkap Gusti Ngurah Rai merupakan panglima pertama angkatan bersenjata Republik Indonesia (RI) ketika melawan penjajah Belanda.
Beliau pemimpin langsung melawan penjajah ketika di Kepulauan Sunda Kecil Bali. Pertempuran yang begitu hebat antara pasukannya dengan penjajah banyak menimbulkan korban jiwa.
Keberaniannya sebagai pemimpin dalam masa peperangan membawah rakyat Indonesia dalam membela kemerdekaan. Sehingga para penjajah saat itu kewalahan menghadapi pasukannya.
Diceritakan dalam sejarah bahwa sudah banyak pejuang berkorban melawan penjajah hingga tewas ditembak. Selain itu, banyak juga pejuang tidak mempan ditembak dan membuat Belanda ketakutan.
Berbagai macam cara dilakukan oleh para pejuang untuk melumpuhkan tentara Belanda juga Jepang kala itu.
Dengan perjuangan melawan Belanda yang tidak pernah pudar semangat rakyat, maka para penjajah bisa dikalahkan dan Indonesia bisa merdeka.
BACA JUGA:Apem Putih Suku Baduy, Rasanya Sangat Nikmat!
BACA JUGA:Persiapan Pengamanan Pilkada, Kapolres Kaur Temukan 23 Tornas Rusak
Dikutip dari laman orami.co.id, perjuangan melawan penjajah yang dilakukan oleh para pejuang dan rakyat dengan persatuan dan kesatuan bisa melawan hingga penjajah berhasil diusir dari tanah air Indonesia.
Penjajah memiliki senjata yang begitu canggih dan modern dan jauh dibandingkan dengan persenjataan Indonesia. Berkat bersatu dan tidak pernah menyerah semua penjajah bisa dikalahkan.
Seperti yang dilakukan oleh pejuang Gusti Ngurah Rai. Beliau pejuang yang tangguh dan berani dalam berperang. Sehingga atas apa yang dilakukan untuk Indonesia begitu berjasa.
Sebagai panglima tertinggi dalam melawan penjajah, ia selalu bersikap baik pada pasukan dan rakyat. Memberikan semangat yang tinggi agar semua berani untuk melawan dalam membela kemerdekaan.
Peperangan melawan penjajah begitu banyak yang tewas tertembak antara ke dua bela pihak. Gusti Ngurah Rai juga gugur dalam peperangan yang terjadi di dekat Marga Bali Tengah.
Saat itu peperangan cukup hebat dan saling menembak. Namun pertempuran yang tidak bisa dihentikan membuat dirinya harus kehilangan nyawa.
Perjuangannya untuk Bangsa Indonesia, beliau meraih kehormatan sebagai Pahlawan Nasional dari pemerintah. Bahkan tempat perang Puputan Margarana diabadikan sebagai nama Taman Pujaan Bangsa Margarana.