KORANRADARKAUR.ID – Pada zaman penjajahan yang dilakukan oleh pasukan tentara Jepang begitu kejam pada rakyat Indonesia. Sumber air sempat diracun dan seorang dokter tewas ditembak.
Tewasnya dr. Kariadi lantaran ingin bertindak guna memastikan air beracun lalu ia ditembak oleh tentara Jepang.
Dalam sejarah diceritakan, Jepang melakukan tindakan tersebut karena ingin berkuasa pada hal saat itu Indonesia sudah merdeka tahun 1945.
Namun Jepang belum sepenuhnya menerima, maka terjadilah peperangan yang hebat di Semarang.
BACA JUGA:Urutan Kelima Etnis Terbesar di Tiongkok, Inilah Sederet Fakta Suku Uighur
Peristiwa peperangan besar terjadi di Semarang melawan tentara Jepang banyak menimbulkan korban jiwa. Pertempuran selama lima hari pasca kemerdekaan Indonesia.
Pejuang dan rakyat Indonesia di Semarang melakukan perlawanan yang tidak kenal menyerah untuk mengusir tentara Jepang yang membuat kekacaun.
Penjajah masih tetap menjajah Indonesia walau pun sudah diumumkan kemerdekaan.
Parahnya lagi sumber air minum dalam desas desusnya diracun oleh Jepang yang begitu kejam ketika masa peperangan.
Dikutip dari laman budaya.jogjaprov.go.id, walau Indonesia sudah merdeka saat itu, namun tentara Jepang belum mengakui dengan melakukan pemberontakan yang begitu brutal.
Sehingga kembali terjadilah peperangan yang begitu hebat. Antara ke dua bela pihak banyak jatuh korban dalam perebutan daerah di Semarang.
Peperangan yang terjadi di empat lokasi yaitu, Kintelang, Jombang, Pandanaran dan Lawang Sewu.
Setelah terjadi pertempuran pada akhirnya terjadi perundingan antara ke dua bela pihak dengan melakukan gencatan senjata.
BACA JUGA:Tuanku Iman Bonjol Pahlawan Nasional, Simak Peran Sertanya Perjuangannya Bagi Indonesia