NGERI! Kasus HIV/AIDS di Bengkulu Selatan Rerata Akibat Homoseksual, Terbanyak di Kecamatan Ini

Senin 26 Aug 2024 - 20:55 WIB
Reporter : Rohidi Effendi
Editor : Dedi Julizar

BENGKULU SELATAN (BS) - Terhitung sejak Januari-Agustus 2024, Dinkes BS mencatat ada sebanyak 27 kasus warga yang positif mengidap penyakit HIV/AIDS.

Yang paling mengerikan lagi, dari ke-27 kasus tersebut, rata-rata disebabkan akibat hubungan lelaki sesama jenis atau dikenal dengan sebutan homoseksual.

Kadis Kesehatan Kabupaten BS Didi Ruslan, S.KM, M.Si disampaikan Kabid P2PM Isman Jayadi membenarkan, jika memang ada tercatat 27 kasus warga yang positif mengidap HIV/AIDS.

Kabid mengaku, jika kasus HIV/AIDS ini meningkat tajam dari kasus tahun 2023 lalu yang hanya ada 6 kasus. Bahkan, sebelumnya sempat ada 28 kasus.

Akan tetapi, karena salah satunya sudah pindah ke Provinsi Bengkulu. Sehingga, saat ini tinggal 27 orang lagi warga Kabupaten BS yang positif mengidap penyakit dikenal mematikan itu.

"Iya benar, sejak Januari hingga hari ini (Senin 26 Agustus 2024), ada 27 kasus HIV/AIDS yang ada di Bengkulu Selatan," kata Kabid.

BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Selatan, Gusnan-Ii Daftar Perdana, 3 Paslon Bakal Serentak 29 Agustus

BACA JUGA:Perlombaan Olahraga Tradisional Digelar Akhir Tahun, Ini Tujuannya

Isman menjelaskan, dari sekian banyak kasus tersebut, rata-rata penderitanya ada seorang pria yang sering melakukan hubungan sesama jenis atau homoseksual.

Hal tersebut diketahui, terang Kabid, saat pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang positif mengidap penyakit tersebut.

"Saat kami lakukan survei dan pemeriksaan pasien, rerata pengidap HIV/AIDS di Bengkulu Selatan ini memang karena hubungan pria sesama jenis (homoseksual, red)," jelas Isman.

Selain itu, masih lanjut Kabid, dari ke-27 warga BS yang terjangkit penyakit HIV/AIDS tersebut. Kasus paling terbanyak berada di Kecamatan Kota Manna.

"Untuk kasus terbanyak ya di Kecamatan Kota Manna ini. Tapi kasus ini kan sensitif," tutur Kabid.

Sambung Isman, sejauh ini pihaknya terus melakukan pendampingan kepada para pasien HIV/AIDS ini. Pihaknya, juga terus memberikan obat kepada pasien itu.

Hanya saja, sampai saat ini belum ada satupun tim kesehatan di dunia yang menemukan obat penyembuhan untuk pasien HIV/AIDS.

Kategori :