Sosok Raja yang Berjuang Demi Indonesia, Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Sisingamangaraja XII di Sini!

Senin 26 Aug 2024 - 12:00 WIB
Reporter : Riska Ayu K
Editor : Dedi Julizar

Dia dihormati sebagai titisan Batara Guru, dewa Batak tertinggi. Dia juga dipercaya memiliki kekuatan gaib, seperti mengusir roh jahat, mengeluarkan hujan dan mengendalikan penanaman padi.

Sisingamangaraja XII, bersama ayahnya, mulai melakukan perlawanan saat Belanda mulai menancapkan pengaruhnya di Sumatera Utara sejak tahun 1850-an.

BACA JUGA:Kekuasaan Hindia Belanda Runtuh, Inilah Penyebabnya!

BACA JUGA:Menjajah Hanya Seumur Jagung, Ternyata Ini Infrastruktur Peninggalan Jepang di Indonesia

Mereka berusaha mempertahankan kebudayaan dan kemerdekaan Batak sehingga mereka menolak untuk tunduk kepada pemerintah kolonial Belanda.

Setelah itu, mereka juga menentang upaya Belanda untuk menyebarkan kepercayaan Kristen di wilayah mereka. 

Pada tahun 1878, Sisingamangaraja XII memimpin pasukan Batak untuk menyerang pos militer Belanda di Tarutung dan Sipoholon. Serangan ini membuat Belanda marah dan memicu perang besar.

Strategi gerilya digunakan oleh Sisingamangaraja XII dalam perang melawan Belanda.

Untuk menghindari pertempuran terbuka, dia memanfaatkan keunggulan medan hutan dan pegunungan.

Menggunakan senjata konvensional seperti tombak, parang, busur dan sumpit yang dilumuri racun. 

Dalam mengejar dan menangkap Sisingamangaraja XII, Belanda menghadapi banyak tantangan.

Mereka harus menghadapi penyakit malaria, kondisi alam yang buruk dan kurangnya dukungan dari masyarakat setempat.

Kemudian mereka menghadapi ancaman dari suku-suku lain di Sumatera Utara, seperti Aceh dan Mandailing.

Perlawanan Sisingamangaraja XII berlangsung hingga tahun 1907. Dia terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan Belanda di Si Onom Hudon, Dairi, pada tanggal 17 Juni 1907. 

Dia dan dua putranya yaitu Patuan Nagari Sinambela dan Patuan Anggi Sinambela tewas dalam pertempuran itu akibat tembakan senapan Belanda.

Kematian Sisingamangaraja XII menjadi akhir dari perlawanan Batak terhadap Belanda.

Kategori :